Rabu, 16 Februari 2011





DAUN jambu biji tua ternyata mengandung berbagai macam komponen yang berkhasiat untuk mengatasi penyakit demam berdarah dengue (DBD). Kelompok senyawa tanin dan flavonoid yang dinyatakan sebagai quersetin dalam ekstrak daun jambu biji dapat menghambat aktivitas enzim reverse trancriptase yang berarti menghambat pertumbuhan virus berinti RNA.

Demikian hasil penelitian yang dilakukan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (POM) bekerja sama dengan Fakultas Kedokteran dan Fakultas Farmasi Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, yang sejak 2003 meneliti ekstrak daun jambu biji untuk pengobatan DBD. Pada tahap awal penelitian dimulai dengan pengujian preklinik. Hasil penelitian dipaparkan oleh Kepala Badan POM Drs Sampurno MBA di Jakarta, Rabu (10/3).

Ide penelitian berasal dari Badan POM dan mereka menunjuk Dr Drs Suprapto Ma’at MS. apoteker dari Patologi FK Unair untuk meneliti daun jambu biji.

Seperti diketahui, DBD merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus dengue dengan angka kematian dan kesakitan yang cukup tinggi. Sampai saat ini pengobatan DBD masih bersifat suportif, yaitu mengatasi kehilangan cairan plasma akibat peningkatan permeabilitas pembuluh darah kapiler.



Pada tahap awal dilakukan penelitian preklinik di FK Unair yang menggunakan hewan model mencit dengan pemberian oral ekstrak daun jambu biji terbukti dapat menurunkan permeabilitas pembuluh darah. Pada penelitian tersebut dilaporkan juga bahwa ekstrak daun jambu biji terbukti dapat meningkatkan jumlah sel hemopoetik terutama megakriosit pada preparat dan kultur sumsum tulang mencit. Pada uji keamanan (toksisitas) ekstrak daun jambu biji termasuk zat yang praktis tidak toksik.


Hambat virus dengue

Daun jambu biji memang mengandung berbagai macam komponen. Berkaitan dengan itu telah dilakukan uji invitro ekstrak daun jambu biji di mana ekstrak tersebut terbukti dapat menghambat pertumbuhan virus dengue. Kelak setelah dilakukan penelitian lebih lanjut diharapkan ekstrak daun jambu biji dapat digunakan sebagai obat anti virus dengue.

Juga telah dilakukan uji awal berupa penelitian open label di beberapa rumah sakit di Jawa Timur (RS Jombang dan RS Petrokimia Gresik) pada penderita DBD dewasa dan anak-anak.

“Hasil penelitian dibagi-bagikan ke RS Jombang dalam bentuk 30 kapsul dan 30 sirup, lalu RS Petrokimia Gresik 20 kapsul dan 20 sirup. Ada yang sukarela mau mencoba,” kata Suprapto.

Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa pemberian ekstrak daun jambu biji dapat mempercepat peningkatan jumlah trombosit tanpa disertai efek samping yang berarti, misalnya sembelit. Penelitian open label ini masih perlu dilanjutkan dengan uji klinik untuk membuktikan khasiat dengan evidence based yang lebih kuat.

Pengamatan lain yang sedang dikerjakan dalam penelitian ini adalah pengaruh pemberian ekstrak daun jambu biji terhadap sekresi GM-CSF dan IL-11 untuk mengetahui mekanisme kerjanya pada trombopoiesis. Juga terhadap aktivitas sistem komplemen dan sekresi TNF-Alfa olehmonosit dalam hubungannya dengan mekanisme penurunan permeabilitas pembuluh darah.

Pada tahun 2004 akan dilakukan uji klinik di RSUD Dr Soetomo Surabaya/FK Unair, yang akan dipimpin oleh Prof Dr dr Sugeng Sugijanto DSA yang dibantu dr M Nasirudin dengan Dr Ugrasena untuk pasien DBD anak dan Prof dr Edy Soewandojo SpPD untuk pasien DBD dewasa.

Badan POM dalam waktu dekat juga akan melakukan kajian-kajian intensif dengan para pakar untuk mendukung tata laksana yang sekarang ini ada. Sampurno optimis karena daun jambu biji bahan bakunya sangat mudah diperoleh dan proses teknologinya sederhana.


http://tabulampot.wordpress.com/2007/01/22/ekstrak-daun-jambu-biji-berpotensi-sembuhkan-demam-berdarah/ )

Jumat, 11 Februari 2011


Televisi saat ini adalah sarana elektronik yang paling digemari dan dicari orang. Untuk mendapatkan televisi tidak lagi sesusah zaman dahulu dimana perangkat komunikasi ini adalah barang yang langka dan hanya kalangan tertentu yang sanggup memilikinya. Saat ini televisi telah menjangkau lebih dari 90 persen penduduk di negara berkembang. Televisi yang dulu mungkin hanya menjadi konsumsi kalangan dan umur tertentu saat ini bisa dinikmati dan sangat mudah dijangkau oleh semua kalangan tanpa batasan usia. Siaran-siaran televisi akan memanjakan orang-orang pada saat-saat luang seperti saat liburan, sehabis bekerja bahkan dalam suasana sedang bekerjapun orang-orang masih menyempatkan diri untuk menonton televisi. Suguhan acara yang variatif dan menarik membuat orang tersanjung untuk meluangkan waktunya duduk di depan televisi. Namun dibalik itu semua dengan dan tanpa disadari televisi telah memberikan banyak pengaruh negatif dalam kehidupan manusia baik anak-anak maupun orang dewasa. Kita harus berhati-hati sebab televisi selain bisa menjadi teman yang baik bisa juga menjadi musuh yang menghanyutkan.

Dalam sebuah survei yang dilakukan lebih dari setengah anak-anak di AS mempunyai televisi di kamar mereka. Usia remaja paling banyak menonton televisi di kamar dan hampir sepertiga anak-anak pra sekolah mempunyai televisi di kamar mereka dan menghabiskan lebih banyak waktu untuk menonton televisi. Disebutkan juga adanya beberapa orang siswi sebuah sekolah yang bergantian bolos dari sekolah demi menonton sebuah tayangan opera sabun di televisi. Di Indonesia mungkin tidak sampai menjangkau persentase sebesar ini namun pengaruh televisi juga telah banyak membentuk pola pikir dari anak-anak Indonesia pada umumnya dan gereja pada khusunya. Dalam tayangan televisi saat ini terdapat banyak gaya kehidupan setan seperti kekerasan yang membuat bulu kuduk merinding, vulgaritas, kejahatan, kebencian, seks bebas, penipuan, tatanan rambut yang radikal, dan lain-lain. Orang yang semakin sering menonton tayangan-tayangan seperti itu pada akhirnya akan menerima hal itu sebagai sesuatu perbuatan yang normal. Dalam hal ini televisi telah menjadi propaganda terpenting yang dipakai setan saat ini terhadap manusia termasuk orang Kristen baik dewasa maupun anak-anak. Tidak bisa disangkal bahwa dewasa ini televisi adalah salah satu guru elektronik bagi anak-anak maupun orang dewasa. Apa yang harus dilakukan keluarga Kristen untuk mengatasi berbagai problema yang diakibatkan oleh tontonan televisi?


Sisi Positif Yang Bisa Diberikan Televisi bagi kita

Televisi hadir sebagai sarana untuk memperlancar hubungan dan komunikasi antar manusia. Banyak perubahan dan kemajuan yang terjadi pada masyarakat abad kedua puluh dengan datangnya media masa televisi.

  • ·        Televisi menghibur kita.
Pada dasarnya fungsi televisi adalah memberikan hiburan yang sehat serta pengetahuan kepada pemirsanya. Tidak bisa dipungkiri bahwa manusia adalah makhluk yang membutuhkan hiburan. Raja Salomo menyadari betapa pentingnya warna dalam hidup ketika dia berkata, “ Untuk segala sesuatu ada masanya, untuk apa-pun di bawah langit ada waktunya. Ada waktu untuk lahir..., ada waktu untuk tertawa,... ada waktu untuk menari,... (Pengkhotbah 3:1-8). Salomo tidak hanya membicarakan spiritualitas tetapi juga hiburan. Hiburan merupakan salah satu bagian dari hidup orang-orang dalam Perjanjian Lama. Ketika bangsa Israel keluar dari Mesir mereka menari-nari, saat raja Saul merasa bersedih dan hatinya galau dia dihibur oleh Daud, ketika Tabut Perjanjian kembali ke tangan bangsa Israel, raja Daud menari-nari. Hidup akan berwarna bila ada hiburan. Televisi sebagai salah satu sarana hiburan sangat dibutuhkan semua orang. Hiburan-hiburan yang sehat yang ditayangkan di televisi seperti musik, film, infotainment dan lain-lain sangat bermanfaat unutk mencairkan kejenuhan setelah sehari bekerja keras. Hal itu membuat pikiran kita kembali segar dan melupakan sejenak kelelahan sepanjang hari. Dahulu pada saat kita hanya memiliki stasiun TVRI (Televisi Republik Indonesia) orang-orang sangat kehausan hiburan dan terasa sekali betapa berharganya setiap acara hiburan yang ditayangkan. Contohnya drama seri Kisah Serumpun Bambu, Film Cerita Akhir Pekan, film dokumenter seperti Dian Rana, Flora dan Fauna, musik hiburan seperti Aneka Ria Safari, dan lain-lain adalah tayangan hiburan sehat yang jam tayangnya sangat ditunggu-tunggu.

  • ·        Televisi Memberi Informasi, Pengetahuan & Pendidikan.
Televisi bisa mengerutkan dunia dan melaksanakan penyebaran berita dan gagasan lebih cepat. Dengan adanya media televisi dunia kelihatan semakin kecil dari sebelumnya. Kita bisa memperoleh kesempatan untuk memperoleh informasi yang lebih baik tentang apa yang terjadi di dunia. Berita-berita aktual bisa langsung disebarkan ke berbagai pelosok dunia secara langsung. Gempa bumi, penyakit menular, kriminalitas, peristiwa olah-raga terkini yang terjadi di belahan bumi bisa disaksikan bersama-sama oleh berjuta-juta orang. Media televisi telah bisa menyatukan hati semua orang melalui informasi yang diberikan. Dengan menonton tayangan televisi akan bisa menambah wawasan kita. Orang Kristen membutuhkan informasi. Demi kelancaran pemberitaan Injil maka kita perlu memiliki pengetahuan akan dunia dan sekitar kita yang tidak hanya kita lihat melalui buku tetapi dengan melihat dan mendengar dari televisi. Televisi menambah pengetahuan kita. Industri pertelevisian di negara kita khususnya sebenarnya banyak menayangkan informasi-informasi yang akurat tentang pendidikan dan ilmu pengetahuan. Ada berita baik yaitu saat ini gereja bisa memakai sarana televisi untuk memberitakan Injil. Di negara besar seperti Amerika Serikat menginjili melalui televisi adalah merupakan hal yang lazim. Sehingga berjuta-juta orang bisa melihat dan mendengar Injil di televisi dan begitu banyak jiwa telah mentaati Injil melalui kontribusi penyiaran televisi.


Sisi Negatif Yang Bisa Diberikan Televisi Bagi Kita

Pengaruh yang tercipta oleh media televisi bisa mempercepat kehancuran nilai-nilai agama dan moral tradisional dari pemirsanya.

  • ·        Televisi Bisa Melukai dan Merusak Peradaban Kita.

Komunikasi tanpa batas telah banyak mengakibatkan pergeseran moral. Banyak tayangan televisi saat ini yang sudah kehilangan fungsi. Yang seharusnya memberikan hiburan untuk membangun ahklak malah melukai pemirsa baik-anak-anak maupun dewasa. Yang seharusnya televisi itu dibuat dan dirancang sebagai pendukung moral namun pada kenyataannya tidak demikian yang terjadi. Televisi menjadi pusat komersial nomor satu. Acara-acara dikemas untuk bisa dijual ke publik . Kemasan acara-acara penjadi persoalan selera bagi beberapa produser atau pihak stasiun televisi. Bagi mereka yang penting adalah rating acara tetap tinggi sehingga membuat acara semenarik mungkin untuk menggoda emosi dan selera pemirsa. Banyak acara-acara yang berkualitas namun karena tidak memiliki nilai jual yang tinggi, pihak stasiun televisi enggan untuk membeli. Hal ini sangat disayangkan. Program acara yang ditayangkan banyak yang melukai moral, martabat dan juga fisik manusia. Banyak acara televisi yang sama sekali tidak menghargai kehidupan bermasyarakat dan beragama. Banyak yang tidak lagi mengejar impian dan nilai-nilai moral tetapi sebaliknya menyerap nilai-nilai yang menyimpang dari masyarakat yang sakit. Mengajarkan orang bagaimana berbuat licik, jahat, membunuh, seni berbohong. Tayangan-tayangan yang berbau kekerasan, seksual, banyak mempengaruhi jalan pikiran pemirsa yang akibatnya adalah mereka menganggap hal itu sebagai sesuatu yang normal untuk dilakukan. Sangat disayangkan sepertinya tidak ada lembaga sensor untuk sinetron tentang tindakan yang terlihat begitu vulgar di televisi. Semua tayangan yang berbau kekerasan, setan, hantu, tidak satupun yang mendidik orang untuk lebih baik Hal yang lain yang sangat menyedihkan adalah bahwa banyak tayangan-tayangan film ataupun sinetron dalam televisi yang menggunakan kata-kata makian, hujatan, kebencian, kata-kata yang mengarah pada seks, namun sangat jarang sekali menayangkan resiko dari suatu tanggung jawab akan hal-hal yang terjadi. Adegan-adegan kekerasan, kebencian dan kejahatan, orang tua dan anak bekerja-sama melakukan kejahatan demi uang, anak-anak melawan dan memaki orang tua, murid-murid melawan guru yang akibatnya guru seperti tidak memiliki harga lagi di masyarakat, dan kejahatan moral lainnya juga sangat mudah didapatkan dalam tayangan-tanyangan televisi seperti sinetron, telenovela dan olah raga. Misalnya dalam sinetron Bidadari, Dia, Bawang Putih Bawang Merah, Tersanjung, Smach Down, dan lain-lain. Memang pengaruh negatif dari tayangan-tayangan seperti di atas tidak akan langsung terlihat. Begitu seseorang menonton sebuah adegan pembunuhan sadis dia tidak akan pergi keluar dan melakukan pembunuhan sadis. Tetapi akan terlihat kelak dimana bila semakin banyak seseorang itu menonton acara-acara kekerasan maka akan semakin besar kemungkinan bagi dia untuk berpikir bahwa hal semacam itu normal-normal saja dan boleh untuk dipraktekkan.

  • ·        Televisi Bisa Menyita Banyak Waktu Berharga Kita.
Berdasarkan survey, kurang 25 % orang tua percaya bahwa anak-anak mereka lebih banyak menonton televisi. Pada akhirnya televisi akan memanjakan pemirsa yang membuat orang lupa untuk beraktivitas, menghancurkan gairah kerja, dan lain-lain. Banyak acara populer yang ditayangkan pada tengah malam atau subuh. Para penggemar acara tersebut akan memilih untuk duduk di depan televisi semalaman dari pada memikirkan pekerjaan esok hari. Akhirnya keadaan ini mengurangi ethos dan kualitas kerja. Satu hal yang sangat menyedihkan bagi kalangan orang Kristen adalah adanya anggota jemaat yang lebih memilih menonton pertandingan siaran langsung tinju atau sepak bola pada hari Minggu siang dari pada mengikuti kebaktian di jemaat lokal.

  • ·        Televisi Bisa Membohongi dan Sekaligus Membuat Kita Lupa Diri.
Cerita-cerita yang tidak masuk akal, diluar logika, iklan-iklan yang sangat menggiurkan banyak mempengaruhi penonton. Kehidupan fantasi yang mengeksploitasi seks, kekayaan, dewi penolong. Sinetron ataupun film di televisi banyak menyajikan model tindakan dan konsekuensi yang sepenuhnya tidak realistis. Pahlawan-pahlawan film bisa mengatasi masalah yang paling sulit dalam hitungan detik. Model seperti ini bisa mempunyai pengaruh atas cara pendekatan anak-anak kepada masalah. Namun yang lebih membahayakan lagi adalah dampak konsumsi sehari-hari dari tokoh idola dalam cerita dan acara yang hanya memperlihatkan sedikit perbedaan antara benar dan salah. Anak-anak sangat mudah terpengaruh dan mengadopsi kehidupan sang tokoh film dalam kehidupannya dan menginginkan diri seperti tokoh tersebut. Ada anak kecil yang membunuh adiknya. Setelah di lakukan investigasi, ditemukan bahwa penyebabnya adalah mereka bermain “supermen-supermenan” di kamar. Dia mengikat leher adiknya dengan kain sarung dan mendorongnya dari atas ranjang yang agak tinggi dengan keyakinan sang adik akan bisa melepaskan diri dari ikatan tersebut seperti yang dilakukan superman. Si adik tidak bisa dan akhirnya nyawanyapun melayang. Hal ini terjadi adalah karena pengaruh dari tontonan televisi. Lihatlah betapa dahsyat dan mengerikannya pengaruh tayangan sedemikian terhadap generasi-generasi penerus kita. Televisi banyak mempengaruhi pemirsa secara psikologis. Banyak tayangan yang mengajak pemirsanya untuk hidup dalam dunia delusi atau alam khayalan. Menciptakan kecemburuan yang akhirnya memaksa diri untuk melakukan kejahatan demi memenuhi hasrat. Televisi mengajarkan kepuasan sesaat, seperti iklan yang digunakan untuk menarik anak-anak dan remaja dan menarik mereka membeli suatu produk yang menipu. Televisi mengajarkan bahwa kebahagiaan berarti memiliki segala sesuatu.

  • ·        Televisi Bisa Mempengaruhi Cara Keluarga Berinteraksi.
“Apa acara menarik malam ini?” pertanyaan ini telah menggantikan tempat, “Ayah, apakah ayah bisa membantu saya melakukan pekerjaan rumah ini?” Keluarga yang dahulu biasa berkumpul mengelilingi meja makan untuk bercakap-cakap, sekarang bukannya bertukar berita dan pandangan antara orang tua dengan anak. Tetapi sekarang meja makan telah berpindah ke depan televisi. Anak-anak lebih banyak membuang waktunya duduk di depan televisi dari pada berkomunikasi dengan orang tuanya. Suami dan isteri sampai saling beradu tegang untuk memegang remote kontrol. Seorang ibu yang sedang asyik menonton tayangan sinetron mencubit anaknya yang menangis minta diambilkan susu. Televisi telah banyak membuat kalut komunikasi yang efektif. Anak-anak remaja lebih bisa menghafal lagu dari Britney Spears daripada tugas yang diberikan guru dan orang tua.


Apakah Yang Harus Kita Lakukan Untuk Mengatasi Problema Yang Diakibatkan?
Semua kalangan gereja (pemimpin, penginjil, pengajar, orang tua, pemimpin kaum muda, pemimpin anak-anak bertanggung jawab untuk mencari solusi bagaimana agar pengaruh negatif televisi bisa dihindarkan.

  • ·        Adakan Kebaktian Keluarga.
Menonton televisi bukanlah sesuatu yang terlarang atau dosa. Namun sebagai orang Kristen kita perlu membuat prioritas dalam kegiatan keluarga kita. Kebaktian keluarga seharusnya menjadi pilihan utama. Tekankan masalah-masalah moral dan pengaruh televisi dalam kebaktian tersebut kepada semua anggota keluarga. Menonton televisi bukanlah prioritas. Kalangan anak-anak dan remaja adalah korban yang paling banyak dari pengaruh negatif televisi. Merupakan prospek yang mengerikan membesarkan anak-anak kita di tengah-tengah hiburan yang rusak dan tidak bermoral. Sama relevannya ketika raja Daud berkata dalam Mazmur 11:3, ”Apabila dasar-dasar dihancurkan, apakah yang dapat dibuat oleh orang benar itu?” Dengan kata lain bila tata-tertib moral telah berantakan maka orang baik tidak akan berdaya. Sebab itu orang tua harus berhati-hati. Kebaktian keluarga adalah sebuah wadah yang sangat efektif untuk membantu mengatasi hal ini. Anak-anak harus lebih banyak mendapatkan pendidikan rohani daripada tontonan hiburan duniawi. Dalam Perjanjian Lama Musa menasihatkan orang tua di Israel agar selalu berfokus pada kerohanian anak-anak mereka, “Apa yang kuperintahkan kepadamu pada hari ini haruslah engkau perhatikan, haruslah engkau mengajarkannya berulang-ulang kepada anak-anakmu dan membicarakannya apabila engkau duduk di rumahmu, apabila engkau sedang dalam perjalanan, apabila engkau berbaring dan apabila engkau bangun” (Ulangan 6:6-7). Mau tidak mau harus disadari bahwa pemuda-pemudi secara umum saat ini hidup di tepi moral dan lebih dekat dengan bencana yang tidak pernah kita harapkan, dan televisi merupakan salah satu penyebab degradasi moral.

  • ·        Selektif Dalam Memilih Acara Yang Ditonton.
Lebih baik menonton acara-acara yang berkualitas. Tidak semua tayangan di televisi itu buruk tetapi ada beberapa acara yang baik untuk ditonton. Dalam hal ini kita lebih baik melihat acara apa yang direkomendasikan. Contohnya, bila kita ingin menonton film, sangat baik bila kita membaca resensinya dahulu sebelum kita tonton. Kita sebagai keluarga Kristen harus bisa mengatasi bagaimana caranya agar penyakit ini jangan sampai menulari generasi gereja. Dalam hal ini kita harus bisa menjadi guru paling tidak bagi diri sendiri dan anggota keluarga dan jemaat. Prinsip dari nasihat Paulus kepada jemaat di Tesalonika untuk menguji segala sesuatu dan memegang yang baik mungkin bisa kita aplikasikan di dalam kehidupan sehari-hari ketika kita membuat pilihan apa yang harus dan apa yang tidak harus kita lakukan. Tuhan telah memberi kita akal untuk bisa memilih mana yang baik dan mana yang tidak baik. Jangan izinkan anak- anak Saudara mempunyai televisi di kamar. Televisi membuat anak-anak menutup diri dari keluarga dan keluarga akan sulit untuk memonitor program- program yang ditonton. Jika anak- anak Anda mempunyai televisi di kamar, pertimbangkan untuk memindahkan televisi tersebut atau bersiaplah untuk menghadapi konfllik yang besar dengan mereka. Kita harus menentukan acara televisi yang akan ditonton oleh anak kita setiap minggunya. Pastikan televisi tidak dihidupkan ketika acara ditetapkan untuk ditonton belum mulai. Jangan biarkan televisi hidup hanya untuk melihat iklan atau untuk mendengar suaranya saja. Orang tua juga perlu, mendampingi anak-anak saat menonton sebuah tayangan dan memberi mereka penerangan akan siaran yang ditonton. Kita perlu melihat bagaimana anak-anak menyikapi tontonan tersebut dan memberikan waktu untuk mendiskusikannya bersama. Orang tua juga perlu menetapkan jam untuk menonton.

Di era globalisasi dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin canggih, penyebaran informasi serta akses telekomunikasi dan transportasi semakin lebih cepat dan mudah. Tidak dapat dipungkiri hal tersebut baik secara langsung maupun tidak langsung mempunyai dampak bagi masyarakat, baik itu berdampak positif ataupun negatif.  Dampaknya pun tidak terbatas terhadap kalangan tertentu saja, namun telah meluas ke semua kalangan baik kalangan terpelajar maupun bukan kalangan terpelajar.
Internet merupakan salah satu hasil dari kecanggihan dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi buatan manusia. Internet adalah singkatan dariInterconnected Networking yang apabila diartikan dalam bahasa Indonesia berarti rangkaian komputer yang terhubung di dalam beberapa rangkaian jaringan. Fungsi internet bermacam-macam, dan salah satunya adalah sebagai tempat komunitas jejaring sosial dunia maya. Jejaring sosial merupakan suatu layanan dari sebuah cakupan sistem software internet yang memungkinkan penggunanya dapat berinteraksi dan berbagi data dengan pengguna yang lain dalam skala yang besar.



Situs jejaring sosial di internet bermacam-macam jenis dan bentuknya, namun yang paling dikenal dan banyak digandrungi remaja jaman sekarang adalah facebook, friendster, My Space dan twitter. Lalu, apakah situs jejaring sosial ini mendatangkan manfaat atau mendatangkan masalah baru dalam kehidupan?
Akhir-akhir ini banyak dijumpai pemberitaan di media cetak dan elektronik yang memberitakan tentang penyalahgunaan situs jejaring sosial. Beberapa berita yang paling hangat adalah kasus seorang anak remaja laki-laki yang membawa kabur seorang anak remaja perempuan yang dikenal lewat situs jejaring sosial (facebook), dan penggunaan situs jejaring sosial (facebook) sebagai ajang prostitusi di kalangan remaja. Keadaan ini sungguh sangat ironis dengan tujuan utama situs jejaring sosial itu dibuat, yakni untuk memperluas hubungan sosial.
Tidak hanya kehidupan umum saja yang terkena dampak dari situs jejaring sosial, namun pengaruhnya mulai dirasakan dalam dunia pendidikan. Dampak terburuk dalam dunia pendidikan yang mungkin dihasilkan dari situs jejaring sosial adalah mulai menurunnya motivasi dan prestasi belajar siswa. Motivasi adalah salah satu hal penting yang harus dimiliki oleh siswa demi mencapai prestasi belajar yang diingingkan. Jika motivasi siswa dalam mengikuti proses pembelajaran telah menurun, bagaimana prestasi belajar yang baik dapat dicapai?
Hal inilah yang melatarbelakangi kami sebagai penulis untuk memberikan sebuah gagasan mengenai “Dampak Negatif Situs Jejaring Sosial Terhadap Motivasi Dan Prestasi Belajar Siswa”. Adapun tujuan kami melakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui apa dan seberapa besar pengaruh situs jejaring sosial terhadap motivasi dan prestasi belajar siswa. Metode penelitian yang kami gunakan adalah metode observasi dan telaah pustaka.
ejaring sosial atau jaringan sosial adalah suatu struktur sosial yang dibentuk dari simpul-simpul (umumnya adalah individu atau organisasi) yang diikat dengan satu atau lebih tipe relasi spesifik seperti nilai, visi, ide, teman, keturunan, dan lain sebagainya. Jejaring sosial sebagai struktur sosial yang terdiri dari elemen-elemen individual atau organisasi. Jejaring ini menunjukan jalan dimana mereka berhubungan karena kesamaan sosialitas, mulai dari mereka yang dikenal sehari-hari sampai dengan keluarga. Istilah ini diperkenalkan oleh profesor J.A. Barnes di tahun 1954.
Akhir-akhir ini banyak dijumpai pemberitaan di media cetak dan elektronik yang memberitakan tentang penyalahgunaan situs jejaring sosial. Beberapa berita yang paling hangat adalah kasus seorang anak remaja laki-laki yang membawa kabur seorang anak remaja perempuan yang dikenal lewat situs jejaring sosial (facebook). Selain itu penyalahgunaan situs jejaring sosial (facebook) juga digunakan sebagai ajang prostitusi di kalangan remaja. Selain kedua hal tersebut, masih banyak lagi masalah-masalah yang ditimbulkan dari situs pertemanan sosial. Keadaan ini sungguh sangat ironis dengan tujuan utama situs jejaring sosial itu dibuat, yakni untuk memperluas hubungan sosial, untuk kebutuhan konsumen atau pemakai, menekankan pada sisi sosial atau eksternal, serta lebih diutamakan sisi emosionalnya (dalam Pengaruh Jejaring Sosial Dalam Masyarakat, SatriaKusumaIndustriesBlog.com).
Dampak situs jejaring sosial mungkin lebih banyak dirasakan oleh kalangan remaja, karena sebagian besar pengguna jejaring sosial adalah dari kalangan remaja pada usia sekolah. Karena sangat mudah menjadi anggota dari situs jejaring sosial, maka tidak heran jika banyak orang baik sengaja ataupun hanya coba-coba mendaftarkan dirinya menjadi pengguna situs jejaring sosial tersebut. Tidak butuh waktu lama akan menjadi kebiasaan untuk mengakses dan membuka situs-situs jejaring sosial tersebut, dan berinteraksi secara pasif di dalamnya. Akibatnya pengguna dalam hal ini peserta didik (siswa) bisa lupa waktu karena terlalu asyik dengan kegiatannya di dunia maya tersebut.
Yang paling menghawatirkan adalah bahwa pada era teknologi dan globalisasi seperti sekarang ini, telepon seluler yang dulunya hanya berfungsi sebagai alat penerima dan pemanggil jarak jauh, kini dapat digunakan untuk mengakses internet dan situs jejaring sosial. Jadi siswa tidak perlu lagi ke warnet untuk mengakses situs pertemanan, melainkan dapat mengaksesnya langsung di telepon seluler mereka. Hal ini semakin menambah banyak kasus penyalahgunaan situs jejaring sosial untuk hal yang tidak sesuai dengan aturan.
Tidak hanya siswa, para mahasiswapun tidak luput dari dampak situs jejaring sosial ini. Sebuah penelitian terbaru dari Aryn Karpinski, peneliti dari Ohio State University, menunjukkan bahwa para mahasiswa pengguna aktif jejaring sosial seperti facebook ternyata mempunyai nilai yang lebih rendah daripada para mahasiswa yang tidak menggunakan situs jejaring sosial facebook. Dari 219 mahasiswa yang diriset oleh Karpinski, 148 mahasiswa pengguna situs facebookternyata memiliki nilai yang lebih rendah daripada mahasiswa non pengguna. Menurut Karpinski, memang tidak ada korelasi secara langsung antara jejaring sosial seperti facebook   yang menyebabkan nilai para mahasiswa atau pelajar menjadi jeblok. Namun diduga jejaring sosial telah menyebabkan waktu belajar para siswa atau   mahasiswa tersita oleh keasyikan berselancar di situs jejaring sosial tersebut. Para pengguna jejaring sosial mengakui waktu belajar mereka memang telah tersita.  Rata-rata  para siswa  pengguna    jejaring sosial kehilangan waktu antara 1 – 5 jam sampai 11 – 15 jam waktu belajarnya   perminggu untuk bermain jejaring sosial di internet. (dalam www.pengaruh facebook.com).
Berdasarkan hasil riset Yahoo di Indonesia yang bekerja sama dengan Taylor Nelson Sofres pada tahun 2009, pengguna terbesar internet adalah usia 15-19 tahun, sebesar 64 persen. Riset itu dilakukan melalui survei terhadap 2.000 responden. Sebanyak 53 persen dari kalangan remaja itu mengakses internet melalui warung internet (warnet), sementara sebanyak 19 persen mengakses via telepon seluler. Sebagai gambaran, Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia pada 2009 menyebutkan, pengguna internet di Indonesia diperkirakan mencapai 25 juta. Pertumbuhannya setiap tahun rata-rata 25 persen. Riset Nielsen juga mengungkapkan, pengguna Facebook pada 2009 di Indonesia meningkat 700 persen dibanding pada tahun 2008. Sementara pada periode tahun yang sama, pengguna Twitter tahun 2009 meningkat 3.700 persen. Sebagian besar pengguna berusia 15-39 tahun. Hal ini menunjukkan bahwa memang benar adanya pengguna situs jejaring sosial adalah dari kalangan remaja usia sekolah.
Motivasi dan prestasi belajar siswa dapat menurun karena situs jejaring sosial. Buktinya pada penelitian yang dilakukan oleh Aryn Karpinski yang sudah ditulis di bagian atas. Prestasi belajar dalam hal ini nilai siwa menurun akibat terlalu sering membuka situs jejaring sosial di internet. Hal ini mungkin karena motivasi belajar siswa tersebut juga menjadi berkurang karena lebih mementingkan jejaring sosialnya daripada prestasi belajarnya sendiri. Motivasi sangat memegang pengaruh yang penting terhadap siswa, karena dengan motivasi siswa tersebut dapat menyadari betapa pentingnya belajar untuk kehidupan yang akan datang. Motivasi juga berpengaruh terhadap pencapaian cita-cita siswa yang mungkin telah tertanam sejak siswa itu memiliki cita-cita. Untuk itulah motivasi belajar siswa perlu dipertahankan dan jangan sampai motivasi tersebut menurun akibat dari penggunaan sius jejaring sosial yang semakin menghawatirkan.

Solusi Penyelesaian Masalah
Banyak masalah yang ditimbulkan jejaring sosial di kehidupan nyata, terlebih dampak nyatanya pada dunia pendidikan. Motivasi siswa kini menurun, prestasi belajarnyapun menurun, dan minat siswa untuk mengikuti pelajaran juga mulai mengalami penurunan. Kurangnya waktu belajar juga meruoakan implikasi dampak negatif dari situs jejaring sosial. Masalah-masalah tersebut dapat saja diatasi dengan jalan melarang siswa atau anak didik untuk tidak menjadi pengguna jejaring sosial. Tapi, apa hanya sampai di situkah pengawasan yang dilakukan?
Setidaknya ada beberapa dampak negatif dari situs jejaring sosial:
Situs jejaring sosial di internet membuat penggunanya memiliki dunia sendiri, sehingga tidak sedikit dari mereka tidak peduli dengan orang lain dan lingkungan di sekitarnya. Seseorang yang telah kecanduan situs jejaring sosial sering mengalami hal ini. Yang mengakibatkan dirinya tidak peduli dengan lingkungan sekitarnya lagi.
  •   Kurangnya Sosialisasi dengan Lingkungan
Hal ini cukup mengkhawatirkan bagi perkembangan kehidupan sosial peserta didik (siswa). Mereka yang seharusnya belajar sosialisai dengan lingkungan justru lebih banyak menghabiskan waktu untuk berselancar di dunia maya bersama teman teman di komunitas jejaring sosialnya, yang rata-rata membahas sesuatu yang tidak penting. Akibatnya kemampuan interaksi siswa menurun.

  •    Menghamburkan Uang
Akses internet untuk membuka situs jejaring sosial jelas berpengaruh terhadap kondisi keuangan siswa (terlebih kalau akses dari warnet). Tidak jarang siswa menggunakan uang SPP mereka untuk pergi ke warnet sekedar untuk membuka situs jejaring sosial saja. Ini dapat dikategorikan sebagai pemborosan, karena menggunakan uang secara tidak produktif.
  • Berkurangnya Waktu Belajar Siswa
Hal ini sudah jelas, karena dengan mengakses internet dan membuka situs jejaring sosial siswa akan lupa waktu, sehingga yang dikerjakannya hanyalah itu-itu saja.
Menurut pengamat sosial media dan teknologi informasi Nukman Luthfie, selain harus waspada, orang tua juga harus mempelajari secara mendalam media sosial ini demi masa depan anak-anak. Berdasar penelusurannya, ditemukan fakta bahwa dari 17,6 juta pemilik akun jejaring sosial facebook berasal dari Indonesia, dan 360.000 orang di antaranya berumur 13 tahun.
Ada beberapa hal yang perlu dilakukan oleh orang tua sebagai langkah untuk menjaga anak-anak mereka dari dampak negatif situs jejaring sosial, di antaranya adalah sebagai berikut:
Pertama, berupaya belajar tentang internet serta situs jejaring sosial yang ada di internet tersebut. Hal ini perlu dilakukan agar setidaknya para orang tua mengetahui seperti apa teknologi sekarang ini,  dan bisa mengawasi anaknya pada saat berselancar di internet. Kedua, beritahukan tentang bahaya yang mengintai dalam penggunaan situs jejaring sosial. Hal ini akan membuat anak menjadi lebih berhati-hati dalam menggunakan jejaring sosial tersebut, dan mengerti batasan-batasannya. Ketiga, sebisanya dampingi anak saat berselancar di dunia maya, terlebih pada saat anak tersebut membuka situs jejaring sosial.Keempat, tidak memberikan telepon seluler yang dapat mengakses internet pada anak yang belum cukup umur.

Langkah-langkah Strategis Pengimplementasian Gagasan
Dalam perkembangannya di jaman sekarang ini, mengakses internet dan membuka situs jejaring sosial kini dapat dilakukan dengan telepon seluler. Hal ini cukup membuat dampak dari jejaring sosial sangat dirasakan dikalangan siswa. Masalahnya adalah banyak siswa yang mengakses situs jejaring sosial tersebut dari telepon seluler mereka pada saat proses pembelajaran berlangsung. Akibatnya para siswa tidak serius mengikuti pelajaran yang berlangsung, sehingga konsentrasi mereka hanya pada jejaring sosial yang mereka akses melalui telepon genggam. Melihat keadaan ini, lambat laun motivasi belajar mereka juga akan mengalami penurunan. Motivasi belajar sangat erat kaitannya dengan prestasi siswa. Jika motivasi atau keinginan siswa untuk belajar rendah maka yang terjadi adalah prestasi mereka juga akan mengalami penurunan. Hal inilah yang sangat menghawatirkan dalam dunia pendidikan.
Dari paparan dampak situs jejaring sosial di atas, adapun langkah strategis yang dapat dilakukan untuk pengimplementasian gagasan yaitu sebagai berikut:
  • Memberikan Pemahaman kepada Siswa Tentang Bahaya Situs Jejaring Sosial
Langkah ini perlu dilakukan agar para siswa tahu bahaya dari penggunaan situs jejaring sosial, dan dapat menggunakannya secara lebih bijak. Selain itu langkah ini juga dapat menimbulkan rasa waspada kepada siswa sehingga dalam menggunakan situs jejaring sosial mereka lebih berhati-hati.
Usahakan Untuk Tidak Memberikan Telepon Seluler yang Dapat Mengakses Internet (situs jejaring sosial)
Kecanggihan alat komunikasi sekarang ini telah memungkinkan telepon seluler untuk mengakses internet. Bahkan beberapa merek telepon seluler ternama berlomba-lomba mengeluarkan produk yang memiliki kecanggihan dan kemampuan akses internet, yang memungkinkan penggunanya mengakses situs jejaring sosial dengan sangat mudah. Hal ini dapat menyebabkan siswa kecanduan mengakses situs jejaring sosial dengan telepon seluler mereka. Maka dari itu sebagai orang tua, usahakanlah untuk tidak memberikan telepon seluler kepada anak usia dini, karena kebanyakan anak usia dini belum dapat memanfaatkan internet dengan baik, maka akan berakibat pada prestasi mereka disekolah karena terlalu sering mengakses internet atau jejaring sosial. Karena tujuan utama telepon seluler adalah untuk alat komunikasi saja.
  •    Mengawasi Siswa dalam Berinternet atau Berjejaring Sosial
Pengawasan terhadap pergaulan siswa dalam jejaring sosial dunia maya sangat diperlukan, karena jika siswa tidak diawasi mereka akan dengan mudah mengakses situs jejaring sosial tersebut dan menggunakannya kea rah yang tidak baik. Pergaulan mereka akan mudah melawan perkataan orang tua, dan usaha kita untuk menyelamatkan anak untuk tidak menggunakan akses internet secara berlebihan akan sia-sia dan tidak mendapatkan hasil yang maksimal. Pergaulan anak yang bebas dan pengaruh dari teman-teman juga dapat memudahkan anak untuk mengakses situs jejaring sosial dengan mudah. Maka dari itu mereka perlu diawasi untuk tidak mengakses internet dengan bebas.
Dengan mengimplementasikan gagasan di atas, diharapkan berbagai dampak negatif yang ditimbulkan oleh situs jejaring sosial dapat ditanggulangi, baik sebelum terjadi atau sesudah dampak itu terjadi. Namun untuk lebih meminimalkan dampak negatif yang dihasilkan dari situs jejaring sosial, alangkah lebih baiknya jika kita menggunakan internet dan jejaring sosial dengan bijak.
Jadi, sebagai seorang siswa yang mempunyai nalar dan pikiran kritis terhadap persoalan yang ada, alangkah lebih baik jika menggunakan situs jejaring sosial dengan lebih bijaksana dan sesuai dengan aturan, agar dampak negatif yang ditimbulkan menjadi lebih berkurang. Sehingga motivasi belajar siswa tetap terjaga dan prestasi belajar mereka dapat ditingkatkan lagi, sesuai dengan tugas dan tanggung jawab mereka sebagai peserta didik.

HP adalah alat komunikasi aktif yang universal dan fleksibel. Pada awalnya merupakan barang mewah, tetapi sekarang sudah bukan lagi. HP telah menjadi bagian gaya hidup. Tidak hanya orang-orang penting yang memanfaatkan HP, tetapi orang biasapun telah menggunakan HP. Begitu juga anak- anak sekolah. Mereka merupakan konsumen terbesar untuk HP. Masalahnya adalah apakah ada pengaruh HP terhadap prestasi belajar anak?

 


 

Pengaruh Positif Handphone
  • Sebagai alat komunikasi, handphone tentu sangat berguna bagi seorang siswa. Baik berkomunikasi dengan para teman-temannya, maupun berkomunikasi dengan para guru. 
  • Handphone bisa berfungsi sebagai penambah wawasan dan alat bantu belajar. Dengan fiturnya yang berupa internet, siswa bisa mencari informasi apa saja dengan mudah. Hal ini tentu sangat memudahkan siswa dalam menyerap materi pelarajan.
  • Sebagai hiburan, handphone juga sangat berguna. Fitur MP3 yang disuguhkan akan cukup membuat siswa tidak jenuh dalam belajar. Tapi fitur ini sebaiknya digunakan pada porsi yang tepat agar siswa tetap konsentrasi pada kegiatan belajarnya.

Jika kita memperhatikan, maka mayoritas anak sekolah mempunyai HP dengan fitur yang lengkap. Berbagai fasilitas ada di dalam HPnya sehingga mereka dapat melakukan apapun dengan alat tersebut. Dan, karena keasyikan bermain dengan HP, maka anak lupa akan tugas dan kewajiban utamanya. Anak-anak lupa belajar!

Setiap saat kita dapat menemui beberapa anak bergerombol dan ber-HP ria. Mereka begitu riang saat berbicara di HP. Ada juga yang asyik memencet tombol keyboard-nya untuk menulis sms untuk teman-temannya. Begitulah keasyikan mereka bermain HP sehingga banyak kegiatan mereka tertunda. Beberapa akibat yang ditimbulkan oleh keberadaan HP bagi anak-anak adalah:


  •      Mengalihkan Perhatian
Dalam kenyataannya, HP berhasil mengalihkan perhatian siswa dari proses pembelajarannya. Mereka lebih memperhatikan HP daripada semua penjelasan yang diberikan guru.
Tentunya jika kondisi ini terjadi, maka pengaruh HP terhadap prestasi belajar benar-benar mereka alami. Akibat terlalu memperhatikan HP, maka penjelasan guru diabaikan. Akibatnya, prestasi mereka-pun merosot. Ini merupakan salah satu akibat dari pengaruh HP pada anak-anak

  •   Menurunkan Konsentrasi
Konsentrasi adalah tingkat perhatian kita terhadap sesuatu. Dalam konteks belajar, berarti tingkat perhatian siswa terhadap segala penjelasan dan bimbingan belajar sang guru. Seharusnya, seluruh perhatian siswa diarahkan pada apa yang sedang mereka pelajari, tetapi seringkali HP menyita sebagian besar waktu mereka.
Sementara kita tahu bahwa penjelasan dan bimbingan guru merupakan salah satu cara belajar yang efektif. Jika mereka tidak memperhatikan, maka mereka telah kehilangan kesempatan untuk mengetahui apa yang telah mereka pelajari. Akibatnya, saat evaluasi, mereka tidak mempunyai bekal untuk evaluasi tersebut. Dan, nilai yang didapatkannya pasti rendah. Nilai rendah yang didapatkan siswa pada saat evaluasi diindikasikan sebagai proses pembelajaran yang tidak berhasil atau gagal.

  •  Melupakan Tugas dan Kewajiban
HP sebenarnya sangat bermanfaat jika dipergunakan sebagaimana fungsinya. Tetapi yang terjadi selama ini terjadi, khususnya pada anak-anak adalah penyalahgunaan HP untuk keperluan lain.
Anak-anak asyik bermain dengan HP dan melupakan tugas kewajiban utamanya.
Mereka tidak lagi memperhatikan tugas kewajibannya sebab disibukkan oleh HP. Akibatnya, anak tidak menguasai materi belajarnya. Tidak ada satupun materi yang tersimpan dalam memori otak sebab memang tidak ada yang dimasukkan ke sana.
Pada saat proses pembelajaran berlangsung, seringkali kita melihat  beberapa siswa bermain HP. Walaupun sudah sering diperingatkan untuk tidak menggunakan HP saat proses pembelajaran, tetapi pelanggaran tersebut tetap saja terjadi, mereka sembunyi sembunyi saat melakukannnya. Tidak mungkin kita secara terus menerus merazia HP mereka.
Dengan bermain HP saat proses pembelajaran berlangsung, itu artinya siswa telah mengabaikan dan melupakan tugas dan kewajiban utamanya. Hal ini tentu saja tidak boleh terjadi dan tugas kewajiban guru untuk memperingatkannya.
Tetapi meskipun demikian, peranan guru tidak mungkin membatasi secara mutlak sebab ada anak yang menggunakan HP tersebut untuk keperluan komunikasi dengan keluarganya. Misalnya jika mereka harus antar jemput saat bersekolah.

  • Malas Belajar
Anak-anak yang sudah kecanduan HP, maka setiap saat yang dilakukannya hanyalah bermain HP dan HP. Mereka tidak pernah berpikir pada hal yang lainnya. Bagi mereka, yang terpenting adalah HP. Jika ke mana-mana tidak ada HP, maka rasanya tidak lengkap, bahkan ada beberapa anak yang  tidak mau melakukan kegiatan karena tidak punya HP.
Pada saat-saat belajar, anak-anak menghadapi buku dengan dampingan HP. Pada awalnya HP digunakan untuk mendengar musik untuk menciptakan suasana nyaman, refreshing pikiran. Tetapi, ketika ada yang mengirim sms atau menelpon, maka mulai saat itulah mereka berpindah kegiatan. Mereka sibuk dengan kegiatan barunya dan melupakan kegiatan belajar. Mereka jadi malas untuk belajar dan asyik bertelpon ria atau bersms ria.
Keberadaan HP memang sangat penting bagi kehidupan di zaman global ini. Tetapi jika ternyata HP mengganggu proses belajar dan menurunkan prestasi belajar anak, lebih baik mereka tidak diberi HP. Oleh karena itulah, peranan orang tua, guru dan masyarakat sangat menentukan keberhasilan kit adalam meminimalisasi pengaruh HP terhadap prestasi belajar siswa.

  •      Mengganggu Perkembangan Anak
 Dengan canggihnya fitur-fitur yang tersedia di hand phone (HP) seperti : kamera, permainan (games) akan mengganggu siswa dalam menerima pelajaran di sekolah? Tidak jarang mereka disibukkan dengan menerima panggilan, sms, miscall dari teman mereka bahkan dari keluarga mereka sendiri. Lebih parah lagi ada yang menggunakan HP untuk mencontek (curang) dalam ulangan. Bermain game saat guru menjelaskan pelajaran dan sebagainya. Kalau hal tersebut dibiarkan, maka generasi yang kita harapkan akan menjadi budak teknologi.

  • ·         Efek radiasi 
Selain berbagai kontroversi di seputar dampak negatif penggunaannya,. penggunaan HP juga berakibat buruk terhadap kesehatan, ada baiknya siswa lebih hati-hati dan bijaksana dalam menggunakan atau memilih HP, khususnya bagi pelajar anak-anak. Jika memang tidak terlalu diperlukan, sebaiknya anak-anak jangan dulu diberi
kesempatan menggunakan HP secara permanen.

  • ·         Rawan terhadap tindak kejahatan. 
  • ·         Sangat berpotensi mempengaruhi sikap dan perilaku siswa. 

Jika tidak ada kontrol dari guru dan orang tua. HP bisa digunakan untuk menyebarkan gambar-gambar yang mengandung unsur porno dan sebagainya yang sama sekali tidak layak dilihat seorang pelajar. 

  • ·         Pemborosan 
Dengan mempunyai HP, maka pengeluaran kita akan bertambah, apalagi kalau HP hanya digunakan untuk hal-hal yang tidak bermanfaat maka hanya
akan menjadi pemborosan yang saja.

  • Pengaruh handphone terhadap prestasi belajar siswa ternyata juga bisa buruk. Hal ini dicontohkan dengan siswa yang mungkin malah keasyikan telepon atau SMS dengan teman/pacar sehingga mereka lupa untuk belajar. Mereka merasa bebas untuk menelepon atau SMS. Berbeda bila menggunakan telepon rumah, yang penggunaannya dikontrol ketat oleh orang tua.
  • Fitur hiburan pada handphone juga bisa menurunkan prestasi belajar siswa. Misalnya MP3, siswa bisa saja lebih suka bersantai dengan mendengarkan lagu ketimbang harusbelajar. Selain MP3, ada game yang juga bisa membuat siswa lebih suka menuntaskan bermain game daripada menuntaskan tugas sekolah.

Fitur internet pada handphone memang bisa memberikan pengaruh baik, tapi bila tidak digunakan secara bijak, hal ini bisa saja malah menurunkan prestasi belajar siswa. Kemudahan siswa untuk bisa memperoleh info apa saja, bisa membuat siswa terlena oleh dunia maya. Apalagi saat ini banyak beredar jejaring sosial, hal ini bisa membuat siswa lebih suka menghabiskan waktu untuk mengutak-atik handphone daripada belajar.
Handphone bukan sekedar kebutuhan, tapi sudah menjadi gaya hidup. Bahkan, ada anggapan kalau tidak punya handphone, maka akan dicap sebagai orang kampungan. Hal seperti ini bisa mempengaruhi mental siswa. Mereka akan lebih memikirkan gaya hidup daripada memikirkan kegunaan handphone itu sendiri, mereka tidak fokus dalam belajar karena lebih mementingkan gaya hidup pergaulan.
Pengaruh handphone terhadap prestasi belajar siswa yang lain adalah siswa menjadi lebih mengandalkan handphone daripada harus belajar. Contohnya, saat ujian, siswa bisa mencontek atau menanyakan jawaban pada teman lewat handphone (dengan SMS). Tentu akan mengurangi minat siswa dalam belajar karena berpikir kalau mereka pasti bisa melewati ujian asalkan ada handphone. Kasus seperti ini sudah banyak sekali ditemukan di Indonesia.


Jadi, Perkembagan teknologi sekarang yang cukup mdern dapat mempengaruhi dunia pendidikan di Indonesia. Maraknya HP sekarang juga sudah merusak akhlak pelajar
dinegeri kita rusak.
Menggunakan HP lebih baik tidak pada waktu belajar dan jauhilah anak yang suka melihat dan menggunakan HP dengan tidak seharusnya/semestinya.



Agar prestasi siswa tidak menurun,maka didukung oleh:
  • Motivasi. Motivasi memegang peranan penting bagi siswa di dalam meraih prestasi. Siswa dengan motivasi yang tinggi walau kemampuannya biasa saja akan meraih prestasi yang lebih tinggi dibandingkan dengan siswa dengan kemampuan baik tetapi tanpa motivasi.
  • Dukungan lingkungan. Lingkungan pergaulan juga menjadi salah satu faktor penting di dalam menciptakan prestasi belajar siswa. Saat anak Anda bergaul di lingkungan anak-anak yang mau dan senang belajar, anak Anda akan terpengaruh secara positif untuk melakukan hal yang sama. Lain halnya jika anak Anda bergaul dengan anak-anak yang senang menghabiskan waktu dengan bermain, maka anak Anda juga akan mudah terpengaruh untuk melakukan hal yang sama.
  • Ketersediaan berbagai teknologi. Ada anak yang sebelumnya berprestasi dan seiring berjalannya waktu, prestasi si anak terus menurun. Setelah diselidiki secara mendalam, ternyata penurunan mulai terjadi saat orang tua membelikan Blackberry(BB) untuk si anak. Waktu belajar yang seyogyanya diisi dengan belajar dihabiskan oleh anak tersebut dengan sibuk ber-BB ria. Perkembangan teknologi sering ikut menghancurkan prestasi yang telah diraih siswa saat digunakan secara tidak tepat.
  • Dukungan orang tua. Keberhasilan seorang anak tidak terlepas dari keikutsertaan orang tua dalam memberikan dukungan. Di dalam setiap usaha yang anak lakukan dalam mencapai prestasi belajar, orang tua selayaknya ikut mendampingi dan memberi semangat. Orang tua dapat memberikan pujian dan penghargaan untuk segala prestasi belajar siswa yang telah dicapai.






Rabu, 09 Februari 2011

Sejarah China
Sejarah China tercatat dalam rekod-rekod sejarah tradisional yang wujud sejak dari zaman Tiga Tokoh Mulia dan Lima Maharaja pada sekitar 5,000 tahun dahulu, dan disokong oleh rekod-rekod arkeologi yang wujud sejak abad ke-16 SM. China merupakan salah satu tamadun berterusan yang tertua di dunia. Kulit kura-kura dengan tanda-tanda yang membangkitkan kenangan tulisan Cina kuno daripada Dinasti Shang wujud pada sekitar 1500 SM, mengikut pentarikhan karbon. Peradaban Cina berasal daripada negara-negara kota di lembah Sungai Kuning. Tahun 221 SM biasanya diterima sebagai tahun ketika China disatukan di bawah sebuah kemaharajaan besar atau empayar. Dinasti-dinasti berturut-turut dalam sejarah China telah mengembangkan berbagai-bagai sistem birokrasi untuk membolehkan maharaja China menguasai wilayah yang besar.
Asas-asas tamadun Cina terdiri daripada pengenaan sistem tulisan yang sama oleh maharajaDinasti Qin pada abad ke-3 SM serta perkembangan ideologi negara berdasarkan Konfusianisme pada abad ke-2 SM. China mengalami zaman-zaman yang berselang-seli antara perpaduan dan perpecahan, dengan kekadangnya penaklukan oleh orang-orang asing. Sebilangan penakluk diasimilasi ke dalam kaum Cina. Pengaruh-pengaruh kebudayaan dan politik dari banyak bahagian di Asia membawa gelombang-gelombang penghijrahan, peluasan, dan asimilasi yang berturut-turut untuk mencipta sebuah kebudayaan Cina.


Daripada pemburu-pengumpul kepada petani

Apa yang kini merupakan China dihuni oleh Homo erectus melebihi sejuta tahun dahulu. Kajian yang baru-baru ini menunjukkan bahawa alat-alat batu yang ditemui di tapak Xiaochangliang telah wujud sejak 1.36 juta tahun lagi, menurut pentarikhan magnetostratigraf. Tapak arkeologi di Xihoudu, Provinsi Shanxi merupakan rekod terawal tentang penggunaan api oleh Homo erectus dan ditetapkan tarikhnya sebagai 1.27 juta tahun dahulu. [1] Ekskavasi-ekskavasi di Yuanmou dan kemudiannya di Lantian menunjukkan penghunian awal. Spesimen Homo erectus yang termasyhur yang ditemui di China pada tahun 1923 ialah apa yang telah digelar Lelaki Peking. Dua buah bekas tembikar yang digali di Gua Liyuzui yang terletak di Liuzhou, Provinsi Guangxi masing-masing wujud sejak 16,500 SM dan 19,000 SM. [2] Bukti terawal untuk penanaman sekoi menetapkan tarikhnya pada sekitar 7000 SM. Alat-alat muzik yang boleh dimain, peringkat terawal sistem tulisan bahasa Cina (masih diperdebatkan) dan pengeluaran wain terawal di dunia telah ditemui di tapak Jiahu. Jiahu merupakan peringkat terawal kebudayaan Peiligang di kaunti Xinzheng, Henan, dan hanya 5% telah diekskavasi sehingga tahun 2006. Dengan pertanian datangnya banyak penduduk, dengan keupayaan menyimpan dan mengagih-agihkan tanaman mendukung para tukang dan pentadbir. Pada lewat zaman Neolitik, lembah Sungai Kuning mula memperkukuh kedudukannnya sebagai suatu pusat kebudayaan, dengan desa-desa pertama ditubuhkan. Desa-desa yang paling penting dari segi arkeologi ialah desa-desa yang ditemui di Banpo, Xi'an.

Prasejarah

Sejarah awal China dirumitkan oleh ketiadaan bahasa tuliasan pada zaman ini, serta dokumen-dokumen dari zaman-zaman kemudian yang cuba memerihalkan peristiwa-peristiwa yang berlaku berabad-abad dahulu. Dari sesetengah segi, masalah ini terdiri daripada penyelidikan-penyelidikan fikiran dan perasaan diri sendiri oleh orang-orang Cina yang mengaburkan perbezaan antara fakta dan fiksyen tentang sejarah awal mereka. Menjelang tahun 7000 SM, orang-orang Cina telah menanam sekoi yang menimbulkan kebudayaan Jiahu. Kebudayaan Yangshao kemudian digantikan dengan kebudayaan Longshan pada sekitar 2500 SM. Tapak-tapak arkeologi seperti di Sanxingdui dan Erlitoutamadun Zaman Gangsa di China. Pisau gangsa terawal yang wujud sejak 3000 SM ditemui di Majiayao yang terletak di provinsi Gansu dan Qinhai. membuktikan sebuah 

Tiga Tokoh Mulia dan Lima Maharaja

Catatan Ahli Sejarah Agung, karya menyeluruh tentang sejarah China terawal, ditulis oleh Sima Qian, ahli sejarah Cina, pada abad ke-2 SM, manakala Catatan Tahunan Buluh2800 SM dengan pemerihalannya tentang zaman Tiga Tokoh Mulia dan Lima Maharaja. Pemerintah-pemerintah ini adalah raja-raja tokoh bijaksana separa mitos serta contoh-contoh kesusilaan. Tradisi menganggap Maharaja Kuning, salah satu daripada pemerintah-pemerintah tersebut, sebagai leluhur bangsa Han. mengesani sejarah Cina sejak dari sekitar
Sima Qian mengatakan bahawa sistem kerajaan pewarisan telah diasaskan semasa Dinasti Xia, dan model ini kemudian dikekalkan oleh Dinasti Shang dan Dinasti Zhou. Adalah semasa zaman Tiga Dinasti (pinyin: sāndài) ini ketika China sejarah termuncul.

Sejarah kuno

Dinasti Xia

Pemerihalan Sima Qian dan Catatan Tahunan Buluh menetapkan tarikh pengasasan Dinasti Xia pada 4,200 tahun dahulu, tetapi tarikh ini masih tidak dapat disahkan. Terdapat 17 orang raja dalam Dinasti Xia yang terdiri daripada 14 generasi, bermula dengan Yu Agung sehingga Jie dari Xia, menurut Sima Qian dan rekod-rekod lain pada Dinasti Qin yang kemudian.
Penduduk-penduduk Shang dan Zhou telah wujud sejak permulaan Dinasti Xia dan merupakan negeri-negeri lindungan Xia. Tempoh Dinasti Xia yang tepat masih susah untuk ditetapkan, tetapi kini terhad kepada dua pilihan, iaitu 431 tahun atau 471 tahun.
Kebanyakan ahli arkeologi kini mengaitkan Dinasti Xia dengan ekskavasi-ekskavasi di ErlitouHenan tengah, [3] dengan sebuah relau lebur gangsa dari sekitar tahun 2000 SM ditemui di sana. Tanda-tanda awal yang ditemui pada tembikar dan cangkerang dari zaman ini telah dikatakan merupakan leluhur askara-askara Cina moden. [4]. Dengan tidak adanya banyak rekod tertulis yang sepadan dengan tulang-tulang orakelSZhou, zaman Xia masih tidak dapat difahami dengan memuaskan. yang terletak di provinsi Shang atau tulisan-tulisan bekas gangsa .

Dinasti Shang

Saki baki masyarakat-masyarakat maju yang bertingkat-tingkat dan yang wujud sejak dari zaman Shang telah ditemui di Lembah Sungai Kuning
 
Simuwu Ding daripada Dinasti Shang Lewat yang tingginya 133 sm, panjangnya 110 sm, lebarnya 79 sm, dan beratnya 832.84 kg, merupakan bekas gangsa terbesar yang ditemui di dunia. Dibuat oleh Zu Jia dari Shang untuk ibunya, Wu, isteri Wu Ding. Digali di Anyang pada tahun 1939.
Rekod tertulis yang terawal yang ditemui tentang masa lampau China datangnya daripada Dinasti Shang, mungkin pada abad ke-13, dan mengambil bentuk ukiran-ukiran rekod peramalan pada tulang dan cangkerang haiwan — apa yang dipanggil tulang orakel. Dapatan-dapatan arkeologi yang memberikan bukti terhadap kewujudan Dinasti Shang antara sekitar 1600 SM1046 SM dibahagikan kepada dua kumpulan. Kumpulan pertama dari zaman Shang yang lebih awal (k.k. 1600–1300 SM) berasal daripada sumber-sumber di Erligang, Zhengzhou, dan Shangcheng. Kumpulan kedua dari zaman Shang atau Yin yang kemudian terdiri sebahagian besarnya daripada sekumpulan tulisan tulang orakel yang besar. Anyang di Henan masa kini telah disahkan sebagai ibu kota terakhir antara sembilan buah ibu kota Shang (k.k. 1300–1046 SM). Adanya 31 orang raja dalam Dinasti Shang, bermula dengan Raja Tang hingga Raja Zhou, dengan dinasti ini merupakan dinasti yang kekal paling lama dalam sejarah Cina.
Catatan Ahli Sejarah Agung menyatakan bahawa Dinasti Shang memindahkan ibu kotanya sebanyak enam kali. Pemindahan terakhir dan terpenting ke Yin pada 1350 SMsinonim untuk dinasti Shang dalam sejarah, walaupun pada akhir-akhir ini, ia telah digunakan khusus untuk merujuk kepada separuh kedua Dinasti Shang. menghasilkan zaman kegemilangan dinasti ini. Istilah 'Dinasti Yin' merupakan
Ahli-ahli sejarah Cina yang hidup pada zaman-zaman kemudian telah membiasakan diri dengan tanggapan satu dinasti mewarisi satu dinasti, tetapi keadaan politik sebenar pada zaman China yang awal diketahui adalah jauh lebih rumit. Oleh it, sebagaimana yang dicadangkan oleh sesetengah cendekiawan China, Dinasti Xia dan Dinasti Shang mungkin merujuk kepada entiti-entiti politik yang wujud sezaman, seperti dengan Dinasti Zhou awal (negara pewaris Shang) yang diketahui wujud pada zaman yang sama dengan Dinasti Shang.
Rekod-rekod tertulis yang ditemui di Anyang mengesahkan kewujudan dinasti Shang. Bagaimanapun, cendekiawan-cendekiawan Barat seringnya meragui tentang perkaitan antara petempatan-petempatan sezaman petempatan Anyang dengan dinasti Shang. Umpamanya, dapatan-dapatan arkeologi di Sanxingdui membayangkan peradaban berteknologi maju yang tidak sama dengan Anyang dari segi kebudayaan. Bukti-bukti yang ada tidak dapat membuktikan dengan muktamad tentang betapa jauh alam Shang terbentang dari Anyang. Hipotesis terutama adalah bahawa Anyang, yang diperintah oleh dinasti Shang yang sama dalam sejarah rasmi, wujud bersama-sama dan berdagang dengan banyak petempatan yang mempunyai berbagai-bagai kebudayaan di kawasan yang kini dirujuk sebagai China wajar.'

Dinasti Zhou

Menjelang akhir milenium ke-2 SM, Dinasti Zhou mula bangkit di lembah Sungai Kuning dan menakluki dinasti Shang. Dinasti Zhou kelihatan memulakan pemerintahannya di bawah sebuah sistem separa feudal. Masyarakat Zhou merupakan penduduk-penduduk di barat Shang, dengan ketuanya dilantik sebagai "Pelindung Barat" oleh Shang. Raja Wu, pemerintah Zhou, dengan bantuan Duke Zhou, bapa saudaranya yang merupakan pemangku raja, dapat menewaskan Shang dalam Pertempuran Muye. Raja Zhou ketika itu mempergunakan konsep Mandat Syurga untuk mewajarkan pemerintahannya, satu konsep yang kemudian dipergunakan oleh hampir setiap dinasti yang berikut. Dinasti Zhou pada asalnya memindahkan ibu kotanya ke barat di kawasan dekat Xi'an masa kini yang berhampiran dengan Sungai Kuning, dan mengawal satu siri peluasan masuk ke lembah Sungai Yangtze dari sana. Ini merupakan penghijrahan pertama antara banyak penghijrahan dari utara ke selatan dalam sejarah Cina.

Zaman Musim Bunga dan Musim Luruh

Pada abad ke-8 SM, kuasa Dinasti Zhou terpencar semasa Zaman Musim Bunga dan Musim Luruh, zaman yang dinamai sempena nama Catatan Tahunan Musim Bunga dan Musim Luruh yang terpengaruh. Dalam zaman ini, ketua-ketua tentera tempatan yang dilantik oleh Dinasti Zhou mula mempergunakan kuasa mereka untuk memperoleh hegemoni. Keadaan ini diburukkan oleh serangan-serangan daripada orang-orang di barat laut seperti Qin, dan memaksa Dinasti Zhou untuk memindahkan ibu kotanya ke timur Luoyang. Ini menandakan fasa kedua Dinasti Zhou yang besar: Zhou Timur. Di dalam setiap negeri yang muncul, tokoh-tokoh tempatan yang kuat memiliki kebanyakan kuasa politik dan meneruskan kepatuhan mereka kepada raja-raja Zhou pada nama sahaja. Umpamanya, ketua-ketua tempatan mula menggunakan gelaran-gelaran diraja pada diri sendiri. Seratus Aliran FikiranKonfusianisme, Taoisme, Ultrakeundangan, dan Mohisme yang diasaskan sebahagian sebagai gerak balas terhadap dunia politik yang berubah-ubah. Zaman Musim Bunga dan Musim Luruh ditandakan dengan perpecahan kuasa pusat Zhou, dengan China ketika itu terdiri daripada beratus-ratus negeri, dengan sebilangannya hanya sebesar desa dengan sebuah kubu. falsafah Cina berbunga semasa zaman ini, termasuk gerakan-gerakan intelektual yang terpengaruh seperti 

Zaman Negeri-negeri Berperang

Selepas pengukuhan politik yang lanjut, tujuh buah negeri yang terutama tertinggal pada akhir abad ke-5 SM, dengan tahun-tahun yang negeri-negeri ini bertempur satu sama lain dikenali sebagai Zaman Negeri-negeri Berperang. Walaupun terdapat raja Dinasti Zhou yang memerintah pada nama sahaja sehingga tahun 256 SM, baginda tidak memegang banyak kuasa yang benar. Semasa wilayah-wilayah yang berjiran dengan negeri-negeri berperang itu diilhakkan, umpamanya kawasan-kawasan di Sichuan dan Liaoning masa kini, kawasan-kawasan ini diperintah di bawah sebuah sistem pentadbiran kekomanderan dan prefekturSheng & Xian (provinsi dan kaunti) masa kini. Peluasan terakhir zaman ini bermula dengan pemerintahan Ying Zheng, raja Qin. Penyatuannya terhadap enam buah kuasa yang lain serta pengilhakan-pengilhakan lanjut di kawasan-kawasan Zhejiang, Fujian, Guangdong, dan Guangxi masa kini pada tahun 214 SM membolehkannya mengisytiharkan diri sebagai Maharaja Pertama (Qin Shi Huangdi). Baginda menggolongkan masyarakatnya menjadi tiga kelas, iaitu Raja, golongan bangsawan, dan golongan petani, untuk membantu mengawal kemaharajaannya. tempatan yang baru. Sistem ini telah diamalkan sejak Zaman Musim Bunga dan Musim Luruh dan sebahagiannya masih dapat dilihat dalam sistem 

Dinasti Qin: Permulaan Empayar China

Ahli-ahli sejarah sering merujuk kepada tempoh dari Dinasti Qin sehingga keakhiran Dinasti Qing sebagai Empayar China. Walaupun pemerintahan Maharaja Qin hanya berlangsung selama dua belas tahun, baginda dapat menaklukkan banyak kawasan yang kemudian menjadi teras tanah air bangsa Han dan menyatukan penduduk-penduduk kawasan tersebut di bawah sebuah kerajaan ultrakeundangan terpusat yang ketat yang berpusat di Xianyang (Xi'an masa kini). Doktrin ultrakeundangan yang memandu pemerintahan Qin menegaskan pematuhan yang tegas kepada sebuah kod undang-undang serta kuasa mutlak maharaja. Sedangkan falsafah ini amat berkesan untuk memperluas empayar dengan gaya ketenteraan, ia terbukti tidak berjaya untuk memerintah pada waktu aman. Qin menindas sebarang penentangan politik dengan kejam, termasuk peristiwa yang dikenali sebagai "Membakar karya klasik dan mengebumikan cendekiawan". Ini kemudian menjadi pencetus untuk Sintesis Han yang menggabungkan aliran-aliran fikiran tadbiran politik yang lebih sederhana.
Dinasti Qin amat dikenali untuk memulakan Tembok Besar China yang kemudian dilanjutkan oleh Dinasti Ming. Sumbangan-sumbangan utama Qin yang lain termasuk penyatuan kod undang-undang, bahasa tulisan dan mata wang China selepas penderitaan Zaman Musim Bunga dan Musim Luruh serta Zaman Negeri-negeri Berperang. Perkara-perkara yang paling asas seperti panjangnya gandar kereta kuda juga diseragamkan untuk memastikan sebuah sistem perdagangan yang berdaya di seluruh empayar. 

Dinasti Han: Zaman kemakmuran

Dinasti Han muncul pada tahun 202 SM dan merupakan dinasti pertama untuk memeluk falsafah Konfusianisme yang kemudian menjadi asas ideologi kepada semua rejim sehingga keakhiran empayar China. Di bawah Dinasti Han, China mencapai kemajuan yang ketara dalam banyak bidang seni dan sains. Maharaja Wu (Han Wudi) mengukuhkan dan memperluas empayar China dengan mengundurkan puak Xiongnu (kekadang digolongkan dengan kaum Hun) masuk ke dalam steppe Mongolia Dalam masa kini, dan merampas kawasan-kawasan Gansu, Ningxia, dan Qinghai masa kini. Ini membolehkan pembukaan buat pertama kali hubungan-hubungan perdagangan antara China dengan Dunia Barat melalui Laluan Sutera.
Bagaimanapun, pemerolehan tanah-tanah oleh keluarga-keluarga elit beransur-ansur menyusutkan sumber cukai. Pada tahun 9 Masihi, perampas Wang Mang mengasaskan Dinasti Xin yang tidak dapat kekal lama dan memulakan rancangan-rancangan reformasi tanah yang meluas serta pembaharuan-pembaharuan eknonomi yang lain. Bagaimanapun, rancangan-rancangannya tidak pernah disokong oleh keluarga-keluarga pemilik tanah kerana perubahan-perubahan tersebut memihak kepada golongan petani dan ningrat yang bertaraf rendah. Ketakstabilan yang diakibatkannya akhirnya mencetuskan keadaan kelam-kabut dan pemberontakan.
Maharaja Guangwu kemudian memulihkan Dinasti Han di Luoyang yang terletak di timur Xi'an, dengan bantuan keluarga-keluarga pemilik tanah dan pedagang. Zaman baru itu diistilahkan sebagai Dinasti Han Timur. Bagaimanapun, kuasa Han merosot di tengah-tengah pemerolehan tanah, serangan, dan pertikaian antara puak-puak gundik dengan para sida-sida. Pemberontakan Serban Kuning tercetus pada tahun 184 dan memulakan zaman hulubalang. Dalam kerusuhan yang menyusul, tiga buah negeri cuba mencapai kekuasaan dalam apa yang dipanggil zaman Tiga Kemaharajaan. Zaman itu telah diolah secara romantik dalam karya-karya Cina seperti Kisah Tiga Kemaharajaan.

Zaman Jin

Walaupun ketiga-tiga kumpulan disatukan buat sementara pada tahun 278 oleh Dinasti Jin, kelompok-kelompok etnik bukan bangsa Han (Wu Hu) mengawal kebanyakan kawasan negara pada awal abad ke-4 dan menimbulkan penghijrahan orang-orang Han secara besar-besaran ke selatan Sungai Yangtze. Pada tahun 303, kelompok etnik Di memberontak dan kemudian menawan Chengdu serta menubuhkan negeri Cheng Han. Di bawah Liu Yuan, puak Xiongnu memberontak berdekatan Kaunti Linfen masa kini dan menubuhkan negeri Han Zhao. Liu Cong, pewarisnya, menangkap dan menghukum mati dua orang maharaja Jin Barat yang terakhir.
Enam belas Kemaharajaan merupakan sekumpulan dinasti bukan Cina yang tidak dapat kekal lama yang mula memerintah seluruh atau sebahagian China utara sejak tahun 303. Banyak kelompok etnik terlibat, termasuk leluhur-leluhur Turki, Mongol, dan Tibet. Kebanyakan kaum-kaum nomad yang kecil itu telah dipercinakan pada setakatnya jauh lebih lama sebelum kebangkitan mereka untuk berkuasa. Sebenarnya, sebilangan mereka, khususnya puak Ch'iang dan puak Xiong-nu, telah dibenarkan menghuni di kawasan-kawasan sempadan di dalam kawasan Tembok Besar sejak zaman Akhir Dinasti Han lagi.

Dinasti-dinasti Selatan dan Utara

Zaman ini merupakan tempoh perpecahan besar dan perang-perang tidak henti-henti.

Dinasti Sui: Penyatuan semula

Dinasti Sui yang berjaya menyatukan negara China pada tahun 589 selepas hampir empat abad perpecahan politik (ketika bahagian utara dan bahagian selatan berkembang secara berasingan) memainkan peranan yang lebih penting daripada apa yang tempoh kewujudannya membayangkan. Dengan cara yang sama dengan raja-raja Dinasti Qin yang menyatukan China pada abad ke-3 SM selepas Zaman Negeri-negeri Berperang, Dinasti Sui menyatukan China semula dan memulakan banyak institusi yang kemudian diterimaguna oleh pewaris-pewarisnya seperti Dinasti Tang. Bagaimanapun, serupa dengan Dinasti Qin, sumber-sumber Dinasti Sui tidak dapat membiayai usaha-usaha mereka dan akhirnya mengakibatkan kejatuhannya. Dan seperti dengan kes Dinasti Qin, sejarah tradisional tidak memberikan pertimbangan yang adil kepada Dinasti Sui apabila ia menegaskan kekerasan rejim Sui serta megalomania maharaja keduanya, dan hampir mengetepikan sebarang penghargaan untuk banyak pencapaiannya yang positif.

Dinasti Tang: Pemulihan kemakmuran

Pada 18 Jun 618, Gaozu naik takhta dan Dinasti Tang yang diasaskan memulakan zaman kemakmuran yang baru serta inovasi-inovasi dalam bidang seni dan teknologi. Agama Buddha yang beransur-ansur bertapak di China sejak dari abad ke-1 menjadi agama utama dan dianuti oleh keluarga diraja serta banyak orang biasa.
Chang'an (Xi'an masa kini), ibu negaranya, dipercayai merupakan ibu kota yang terbesar di dunia ketika itu. Dinasti Tang dan Dinasti Han sering dirujuk sebagai zaman yang paling makmur dalam sejarah Cina. Seperti dengan Dinasti Han, Dinasti Tang mengekalkan laluan-laluan perdagangan ke barat dan selatan yang menyebabkan perdagangan yang meluas dengan negara-negara asing yang jauh, dengan banyak pedagang asing menetap di China.
Sejak dari sekitar tahun 860, Dinasti Tang mula merosot, akibat satu siri pemberontakan di dalam China sendiri, serta di Kemaharajaan Nanzhao yang dahulu ditaklukkan di selatan. Huang Chao, salah seorang hulubalang, menawan Guangzhou pada tahun 879 dan membunuh kebanyakan daripada 200,000 penghuninya serta sebahagian besar koloni keluarga pedagang asing yang besar di sana. Pada lewat tahun 880, Luoyang menyerah kalah dan pada 5 Januari 881, Huang Chao menaklukkan Changan. Maharaja Xizong melarikan diri ke Chengdu, dan Huang mengasaskan sebuah rejim baru yang tidak lama kemudian dimusnahkan oleh tentera Tang. Bagaimanapun, lagi sebuah tempoh huru-hara politik menyusul.

Lima Dinasti dan Sepuluh Kerajaann  

Tempoh perpecahan politik antara Dinasti Tang dengan Dinasti Song yang dikenali sebagai Zaman Lima Dinasti dan Sepuluh Kemaharajaan berlangsung selama sedikit melebihi setengah abad dari tahun 907 sehingga tahun 960. Pada zaman yang singkat itu ketika China merupakan sebuah sistem berbilang negeri dari apa jua segi, lima buah rejim berturut-turut menguasai kawasan tengah empayar lama di China utara dengan cepat. Pada masa yang sama, sepuluh buah rejim yang lebih stabil menduduki bahagian-bahagian China di selatan dan barat dan oleh itu, zaman itu juga dirujuk sebagai "Zaman Sepuluh Kemaharajaan".

Pembahagian politik: Liao, Song, Xia Barat, Jin, Mongol

Pada tahun 960, Dinasti Song ((960-1279) bangkit untuk berkuasa di kebanyakan bahagian China dengan ibu kotanya di Kaifeng, dan memulakan suatu tempoh kemakmuran ekonomi, manakala Dinasti Liao Khitan memerintah Manchuria dan Mongolia timur. Pada tahun 1115, Dinasti Jin (1115-1234) Jurchen bangkit dan memusnahkan Dinasti Liao dalam tempoh sepuluh tahun, dan hampir mengambil alih China utara dan Kaifeng daripada Dinasti Song yang memindahkan ibu kotanya ke Hangzhou. Dinasti Song Selatan juga menderita keaiban apabila dipaksa untuk mengakui Dinasti Jin sebagai dipertuan rasminya. Pada tahun-tahun yang menyusul, China dibahagikan antara Dinasti Song, Dinasti Jin, dan Xia Barat Tangut. Song Selatan mengalami satu tempoh perkembangan teknologi yang ketara yang dapat dijelaskan sebahagiannya oleh tekanan ketenteraan yang dirasainya dari utara.

Mongol dan Dinasti Yuan

Empayar Jin ditewaskan oleh tentera Mongol yang kemudian mara untuk menewaskan Song selatan dalam sebuah perang yang berpanjangan dan berdarah. Perang ini merupakan perang pertama yang senjata api memainkan peranan yang penting. Pada tahun-tahun selepas peperangan tersebut yang kemudian dikenali sebagai Pax Mongolica, pengembara-pengembara Barat seperti Marco Polo membuat perjalanan sehingga ke China dan membawa balik laporan-laporan pertama tentang keajaibannya ke Eropah. Di China, orang-orang Mongol dibahagikan kepada mereka yang hendak mengekalkan diri di steppe dan mereka yang ingin mengamalkan adat resam bangsa Han.
Kublai Khan, cucu Genghis Khan, hendak mengamalkan adat resam bangsa Han dan mengasaskan Dinasti Yuan. Dinastinya merupakan dinasti pertama yang memerintah seluruh China dari Beijing sebagai ibu kotanya. Sebelum itu, Beijing ialah ibu kota Dinasti Jin yang tidak memerintah seluruh China. Beijing telah diserahkan kepada Dinasti Liao pada tahun 938, bersama-sama 16 buah prefektur Yan Yun.

Dinasti Ming: Kebangkitan semula pemerintahan bangsa Han

Terdapat sentimen yang bergelora di kalangan penduduk-penduduk terhadap pemerintahan "orang asing" (dikenali sebagai Dázi) yang akhirnya mencetuskan pemberontakan-pemberontakan petani. Orang-orang Mongol diundurkan ke steppe dan digantikan dengan Dinasti Ming pada tahun 1368.
Semasa pemerintahan Mongol, jumlah penduduk telah menyusut sebanyak 40 peratus sehingga lebih kurang 60 juta orang. Dua abad kemudian, jumlah ini bertambah sekali ganda. Pembandaran meningkat apabila jumlah penduduk bertambah dan ketika pembahagian kerjaNanjing dan Beijing juga menyumbangkan kepada pertumbuhan industri swasta. Khususnya, industri-industri skala kecil muncul dan seringnya mengkhususkan dalam pengeluaran barang-barang kertas, sutera, kapas, dan porselin. Banyak pusat bandar yang agak kecil dengan pasar-pasar sendiri muncul di seluruh negara. Pasar-pasar bandar khususnya menjual makanan dan sebilangan barang kegunaan rumah seperti jarum peniti serta minyak masak. menjadi lebih rumit. Pusat-pusat bandar yang besar seperti
Walaupun terdapat xenofobia (gerun orang asing) dan kaji diri intelektual yang mencirikan aliran fikiran neo-Konfusianisme baru yang semakin popular, China di bawah Dinasti Ming awal tidak terpencil. Perdagangan luar negeri dan hubungan-hubungan dengan bahagian-bahagian lain di dunia, khususnya dengan Jepun, bertambah dengan ketara. Pedagang-pedagang Cina menjelajah kesemua Lautan Hindi, dan tiba di Afrika Timur dengan pelayaran-pelayaran Zheng He (nama asalnya Ma Sanbao).
Zhu Yuanzhang atau (Hong-wu), pengasas Dinasti Ming, menyediakan asas untuk sebuah negara yang kurang minat akan perdagangan tetapi lebih berminat untuk memungut hasil daripada sektor pertanian. Mungkin kerana latar belakang maharaja ini yang merupakan seorang petani, sistem ekonomi Dinasti Ming menekankan pertanian, bertentangan dengan Dinasti Song dan Dinasti Mongol yang bergantung kepada pedagang-pedagang untuk hasilnya. Pemilikan tanah neo-feudal pada zaman dinasti-dinasti Song dan Mongol diekspropriasi oleh raja-raja Ming. Ladang-ladang besar dirampas oleh kerajaan dan dibahagikan untuk disewa. Pengabdian peribadi diharamkan. Oleh itu, selepas kemangkatan Maharaja Yong-le, terdapat lebih banyak petani yang memiliki tanah sendiri dalam pertanian Cina. Undang-undang tersebut mungkin membuka jalan untuk menghapuskan kemiskinan yang paling teruk semasa rejim-rejim terdahulu. Undang-undang yang menyekat pedagang-pedagang dan tukang-tukang dipeliharakan seperti di bawah Dinasti Song, tetapi saki baki kelas pedagang asing kini dibawa ke bawah undang-undang Ming yang baru. Dengan itu, pengaruh mereka merosot dengan pantas.



Hubungan asing Empayar Ming pada dekad 1580-an (ditunjukkan dengan warna biru )
Dinasti Ming mempunyai sebuah kerajaan pusat yang kukuh serta rumit yang menyatukan dan menguasai seluruh empayar. Peranan maharaja menjadi lebih autokratik, walaupun Zhu Yuanzhang masih meneruskan penggunaan apa yang digelar "Setiausaha-setiausaha Agung" untuk membantunya dalam kerja-kerja kertas birokrasi, seperti rayuan dan cadangan kepada maharaja, edik empayar sebagai balasan, berbagai-bagai laporan, serta rekod-rekod cukai. Adalah birokrasi yang sama ini yang kemudian menghalang kerajaan Ming daripada keupayaan untuk menyesuaikan diri kepada perubahan-perubahan dalam masyarakat, dan akhirnya mengakibatkan kejatuhan Dinasti Ming.
Maharaja Yong-le cukup aktif dalam percubaannya untuk memperluas pengaruh China di luar sempadannya dengan menuntut ufti daripada raja-raja yang lain. Sebuah angkatan tentera yang besar ditubuhkan, dengan kapal-kapal empat tiang yang beratnya 1,500 tanAnnam, manakala armada Cina belayar di laut-laut China serta Lautan Hindi sehingga pantai timur Afrika dan memperoleh pengaruh terhadap Turkestan. Banyak negara lautan Asia menghantar ufti kepada maharaja Cina. Di dalam negeri, Terusan Agung diperbesar dan terbukti menjadi perangsang untuk perdagangan dalam negeri. Melebihi 100,000 tan besi dikeluarkan setiap tahun. Banyak buku dicetak dengan menggunakan movable type. Istana empayar di Kota Larangan Beijing mencapai keindahan kini. Zaman Dinasti Ming kelihatan merupakan zaman China yang paling makmur. Adalah semasa abad-abad ini bahawa potensi China selatan dieksploitasi sepenuhnya. Tanaman-tanaman baru ditanam secara meluas, dan industri-industri seperti pengeluaran porselin dan tekstil berkembang maju. dibina. Sebuah angkatan tentera yang terdiri daripada sejuta orang askar tetap (sebilangan anggaran menetapkan bilangan ini sebagai 1.9 juta orang) ditubuh. Angkatan-angkatan tentera darat China menaklukkan
Dinasti Ming juga merupakan dinasti terakhir yang mengerjakan Tembok Besar China. Sedangkan tembok itu dibina pada masa-masa awal, kebanyakannya yang dilihat pada hari ini dibina atau diperbaiki oleh Dinasti Ming. Kerja-kerja bata dan granit diperbesar, dan menara-menara pengawal direka bentuk semula, dengan meriam-meriam ditempatkan pada sepanjang tembok tersebut.

Dinasti Qing

Dinasti Qing (16441911) diasaskan selepas penewasan Dinasti Ming, dinasti bangsa HanManchu. Kaum Manchu yang dahulunya dikenali sebagai Jurchenabad ke-17. Walaupun mereka bermula sebagai penakluk asing, mereka dengan pantasnya mengamalkan norma-norma kerajaan Cina tradisional yang mendasarkan Konfusianisme dan akhirnya memerintah dengan gaya dinasti-dinasti asli. yang terakhir, oleh tentera menyerang dari utara pada lewat
Dinasti Manchu menguatkuasakan 'perintah tocang' yang memaksa semua orang Han untuk mengamalkan tocang Manchu serta memakai pakaian gaya mereka. Masyarakat Manchu mempunyai gaya rambut yang istimewa. Mereka menggunting semua rambut di bahagian depan kepala dan menjadikan rambut di bahagian belakang kepala sebagai tocang yang panjang. Pakaian Cina tradisional, atau Hanfu, juga digantikan dengan pakaian gaya Manchu. Qipao (pakaian askar panji-panji) dan Tangzhuang yang biasanya dianggap sebagai pakaian tradisional Cina pada hari ini sebenarnya merupakan pakaian gaya Manchu. Hukuman ke atas sesiapa yang tidak mematuhi undang-undang itu ialah hukuman mati.
Maharaja Kangxi menitahkan penciptaan sebuah kamus askara Cina yang paling lengkapMaharaja Qianlong, penyusunan sebuah katalog tentang karya-karya kebudayaan Cina dilakukan. ketika itu. Di bawah
Dinasti Manchu memulakan sistem "Lapan Panji-panji" sebagai suatu percubaan untuk mengelakkan asimilasi ke dalam masyarakat Cina. "Lapan Panji-panji" itu merupakan institusi-institusi tentera yang ditubuhkan untuk memberikan sebuah struktur yang para "askar panji-panji" dapat mengaitkan diri. Keahlian kepada panji-panji tersebut berdasarkan kemahiran Manchu dalam bidang-bidang seperti memanah dan menunggang kuda, serta kehematan. Selain itu, mereka juga digalakkan menggunakan bahasa Manchu, berbanding dengan bahasa Cina. Para askar panji-panji diberikan hak istimewa ekonomi dan undang-undang di kota-kota Cina.
Pada separuh abad yang kemudian, kaum Manchu mengukuhkan kuasanya di sebilangan kawasan yang pada asalnya dikuasai oleh Dinasti Ming, termasuk Yunnan. Mereka juga memperluas lingkungan pengaruhnya ke atas Xinjiang, Tibet, dan Mongolia.
Semasa abad ke-19, kuasa Qing merosot. China mengalami persengketaan sosial secara besar-besaran, ekonomi yang tidak berkembang, serta penembusan dan pengaruh Barat. Keinginan Britain untuk meneruskan perdagangan candu dengan China bercanggah dengan edik-edik empayar yang mengharamkan dadah yang menagihkan itu, dan Perang Candu Pertama tercetus pada tahun 1840. Britain dan kuasa-kuasa Barat, termasuk Amerika Syarikat, kemudian menduduki "konsesi" secara paksaan dan memperoleh hak istimewa perdagangan. Hong Kong diserahkan kepada Britain pada tahun 1842 di bawah Perjanjian Nanking. Selain itu, Pemberontakan Taiping (18511864) dan Pemberontakan Petinjuabad ke-19. berlaku pada abad itu. Dari banyak segi, pemberontakan-pemberontakan dan perjanjian-perjanjian yang Dinasti Qing dipaksa mengikat dengan kuasa-kuasa imperialis merupakan gejala-gejala ketakupayaan kerajaan China untuk membalas dengan sempurna kepada keadaan-keadan yang mencabar China pada

Zaman Moden

Kedua-dua Perang Candu yang tersebut di atas serta perdagangan candu membawa akibat yang amat merugikan kepada dinasti Qing dan penduduk-penduduk Cina. Perbendaharaan empayar Qing dua kali diisytiharkan muflis, akibat pembayaran ganti rugi yang dikenakan kerana perang-perang candu, serta aliran keluar logam perak yang banyak, akibat perdagangan candu (pada tahap berpuluh-puluh bilion auns). China mengalami dua kebuluran yang paling teruk tepat dua puluh tahun selepas setiap perang candu pada dekad 1860-an dan dekad 1880-an, dengan kerajaan Qing tidak berupaya untuk membantu penduduknya. Dari segi sosial, peristiwa-peristiwa ini mempunyai kesan yang besar kerana ia mencabar hegemoni yang dinikmati oleh orang-orang Cina di Asia selama berabad-abad. Oleh itu, negara China di dalam keadaan huru-hara.
Pemberontakan Taiping, sebuah pemberontakan yang besar, membabitkan sekitar satu pertiga kawasan China yang dikuasai oleh Taiping Tianguo, gerakan agama kuasi-Kristian yang diketuai oleh Hong Xiuquan, "Raja dari Syurga". Hanya selepas empat belas tahun bahawa pemberontakan Taiping akhirnya dihancurkan ketika angkatan tentera Taiping dimusnahkan dalam Pertempuran Ketiga Nanking pada tahun 1864. Pada keseluruhannya, antara 20 - 50 juta orang dikorbankan, dan menyebabkan perang ini merupakan perang yang kedua paling mengorbankan nyawa dalam sejarah manusia.
Pegawai-pegawai Qing lambat menerima kemodenan dan berasa sangsi terhadap kemajuan-kemajuan sosial dan teknologi yang diperlihatkan mereka sebagai satu ancaman terhadap penguasaan mutlak mereka ke atas China. Sebagai contoh, serbuk letupan yang telah digunakan secara meluas oleh tentera-tentera Dinasti Song dan Dinasti Ming diharamkan oleh raja-raja Qing selepas mereka mengambil alih China. Oleh itu, Dinasti Qing tidak berupaya menangani pemasukan negara-negara Barat. Kuasa-kuasa barat ada masuk tangan secara ketenteraan untuk mengatasi keadaan huru-hara, seperti Pemberontakan Taiping serta Pemberontakan Petinju anti-imperialis. Jeneral Gordon, yang kemudian dibunuh dalam pengepungan Khartoum, Sudan, sering diberikan penghargaan kerana menyelamatkan Dinasti Qing daripada pemberontakan Taiping.
Menjelang dekad 1980-an, Dinasti Qing berjaya mematahkan pemberontakan Taiping pada kos dan pengorbanan nyawa yang amat tinggi. Ini menjejaskan kebolehpercayaan rejim Qing dan dianjurkan oleh para ketua dan ningrat provinsi tempatan, menyumbangkan kepada kebangkitan hulubalang-hulubalang di China. Dinasti Qing di bawah Maharaja GuangxuGerakan Pengukuhan Diri. Bagaimanapun, antara tahun 1898 dan tahun 1908, Maharani Balu Cixi mempenjarakan reformis Guangxu atas tuduhan 'ketakupayaan mental'. Dengan bantuan puak konservatif, Cixi memulakan sebuah rampasan kuasa ketenteraan dan secara berkesan menghapuskan kuasa Maharaja yang muda, serta memulihkan kebanyakan reformasi yang lebih radikal. Maharaja tersebut mangkat sehari sebelum kematian Maharani Balu (sesetengah orang mempercayai bahawa Guangxu diracuni oleh Cixi). Amalan rasuah oleh para pegawai, kesinisan, serta pergaduhan-pergaduhan keluarga diraja mengakibatkan kebanyakan reformasi ketenteraan tidak berguna. Oleh itu, "Tentera Baru" kerajaan Qing ditewaskan dengan teruk dalam Perang China-Perancis (1883-1885) dan Perang China-Jepun (1894-1895). bermula untuk menangani masalah kemodenan melalui
Pada permulaan abad ke-20, Pemberontak Petinju mengancam China utara. Para pemberontak merupakan gerakan anti-imperialis konservatif yang cuba memulihkan China kepada cara-cara lama. Maharani Balu yang mungkin cuba memastikan pemegangan kuasanya, menyebelahi pihak petinju ketika mereka mara ke Beijing. Sebagai gerak balas, Perikatan Lapan Negara menyerang China. Perikatan itu yang terdiri daripada tentera British, Jepun, Rusia, Itali, Jerman, Perancis, Amerika Syarikat dan Austria, menewaskan petinju-petinju dan menuntut lebih banyak konsesi daripada kerajaan Qing.

Republik China

Dikecewakan oleh tentangan istana Qing terhadap pembaharuan serta kelemahan China, para pegawai muda, pegawai tentera, dan pelajar — diilhami oleh gagasan-gagasan revolusi Sun Yat-sen — mula menyokong penggulingan Dinasti Qing serta penciptaan sebuah republik. Sebuah pemberontakan tentera, Pemberontakan Wuchang, dimulakan pada 10 Oktober 1911Wuhan. Kerajaan sementara Republik China dibentuk di Nanjing pada 12 Mac 1912, dengan Sun Yat-sen sebagai Presiden, tetapi beliau terpaksa menyerahkan kuasanya kepada Yuan Shikai, ketua Tentera Baru serta Perdana Menteri kerajaan Qing, sebagai sebahagian perjanjian untuk menyebabkan penurunan takhta raja Qing yang terakhir (satu keputusan yang Sun kemudian berasa kecewa). Pada tahun-tahun berikut, Yuan Shikai membubarkan dewan-dewan perundangan negara serta provinsi dan pada tahun 1915, mengisytiharkan diri sebagai maharaja. Cita-cita empayar Yuan ditentang dengan garang oleh orang-orang bawahannya dan selepas menghadapi prospek pemberontakan, Yuan turun takhta dan meninggal dunia tidak lama kemudian pada tahun 1916. Kematiannya mengakibatkan kekosongan pucuk pimpinan dalam kerajaan republik dan membawa satu zaman "hulubalang" ketika China diperintah oleh kerajaan campuran yang terdiri daripada ketua-ketua tentera provinsi yang berubah-ubah. di
Satu peristiwa pada tahun 1919 yang tidak dikesan oleh negara-negara lain di seluruh dunia ialah penubuhan Gerakan 4 Mei yang membawa akibat jangka panjang kepada sejarah Cina pada sepanjang abad ke-20 yang tinggal. Gerakan ini bermula sebagai satu gerak balas terhadap keaiban yang dikenakan ke atas China oleh Perjanjian Versailles yang mengakhiri Perang Dunia I, tetapi kemudian menjadi sebuah gerakan bantahan terhadap keadaan di dalam negeri China. Kesangsian terhadap falsafah Barat yang liberal di kalangan intelektual Cina disusuli oleh penerimaan aliran fikiran yang lebih radikal. Ini pula menyemai bibit-bibit pertikaian yang tidak dapat diselesaikan antara sayap kiri dengan sayap kanan di China yang menguasai seluruh sejarah Cina pada baki abad itu.
Pada dekad 1920-an, Sun Yat-Sen mengasaskan sebuah pangkalan revolusi di China selatan, dan bermula untuk menyatukan sebuah negara yang berpecah-belah. Dengan bantuan Soviet, beliau menyertai sebuah perikatan dengan Parti Komunis China (CPC) yang baru. Selepas kematian Sun pada tahun 1925, akibat penyakit barah, Chiang Kai-shek, salah satu anak didik Sun, merampas kuasa Kuomintang (KMT; bahasa Cina untuk "Parti Nasionalis") dan berjaya menguasai kebanyakan kawasan selatan dan tengah China di bawah sebuah kempen ketenteraan yang dikenali sebagai Ekspedisi Utara. Selepas menewaskan hulubalang-hulubalang di China selatan dan tengah, Chiang dapat memperoleh kesetiaan daripada para hulubalang di utara, walaupun pada nama sahaja. Pada tahun 1927, Chiang memusuhi CPC dan mengejar angkatan tentera CPC serta ketua-ketuanya tanpa belas kasihan dari pangkalan-pangkalan mereka di China selatan dan timur. Pada tahun 1934, selepas dihalau dari pangkalan-pangkalan gunung mereka yang termasuk Republik Soviet Cina, angkatan tentera CPC memulakan Perarakan Panjang dan merentasi kawasan-kawasan China yang terpencil ke arah barat laut. Akhirnya, mereka mengasaskan sebuah pangkalan gerila di Yan'an di Provinsi Shanxi.
Semasa Perarakan Panjang, para ahli komunis disusun semula di bawah sebuah ketua baru, Mao Zedong (Mao Tse-tung). Perjuangan yang getir antara KMT dan CPC berterusan, baik secara terbuka mahupun secara sulit, pada sepanjang tempoh serangan Jepun yang berlangsung selama 14 tahun (1931-1945). Walaupun kedua-dua pihak membentuk barisan bersatu untuk menentang penyerang-penyerang Jepun pada tahun 1937 semasa bahagian Perang China-Jepun (1937-1945) dalam Perang Dunia II, barisan itu merupakan barisan pada nama sahaja. Perang antara kedua-dua pihak itu disambung semula selepas kekalahan Jepun pada tahun 1945. Bagaimanapun menjelang 1949, CPC telah menguasai kebanyakan negara China (sila lihat: Perang Saudara Cina).
Chiang Kai-shek melarikan diri dengan saki-baki kerajaannya ke Taiwan pada tahun 1949, dan Parti Nasionalisnya menguasai pulau tersebut serta beberapa pulau yang berjiran sehingga pilihan raya demokrasi diadakan pada lewat dekad 1990-an. Sejak dari masa itu, status politik Taiwan sentiasa dipertikaikan.

Masa kini

Dengan perisytiharan Republik Rakyat China (PRC) pada 1 Oktober 1949, China dibahagikan semula kepada Republik Rakyat China di tanah besar dan Republik China (ROC) di TaiwanFujian yang merupakan beberapa buah pulau terpencil. Kedua-dua kerajaan itu menganggap diri sebagai kerajaan sebenar China dan mengecam satu sama lain sebagai kerajaan haram. Sejak dekad 1990-an, ROC telah mendesak untuk memperoleh pengiktirafan antarabangsa, manakala Republik Rakyat China menentang bersungguh-sungguh terhadap sebarang penglibatan negara-negara asing, dan mendesak bahawa segala hubungan luar negeri tidak menyimpang daripada dasar Satu China. serta

Daripada pemburu-pengumpul kepada petani

Apa yang kini merupakan China dihuni oleh Homo erectus melebihi sejuta tahun dahulu. Kajian yang baru-baru ini menunjukkan bahawa alat-alat batu yang ditemui di tapak Xiaochangliang telah wujud sejak 1.36 juta tahun lagi, menurut pentarikhan magnetostratigraf. Tapak arkeologi di Xihoudu, Provinsi Shanxi merupakan rekod terawal tentang penggunaan api oleh Homo erectus dan ditetapkan tarikhnya sebagai 1.27 juta tahun dahulu. [1] Ekskavasi-ekskavasi di Yuanmou dan kemudiannya di Lantian menunjukkan penghunian awal. Spesimen Homo erectus yang termasyhur yang ditemui di China pada tahun 1923 ialah apa yang telah digelar Lelaki Peking. Dua buah bekas tembikar yang digali di Gua Liyuzui yang terletak di Liuzhou, Provinsi Guangxi masing-masing wujud sejak 16,500 SM dan 19,000 SM. [2] Bukti terawal untuk penanaman sekoi menetapkan tarikhnya pada sekitar 7000 SM. Alat-alat muzik yang boleh dimain, peringkat terawal sistem tulisan bahasa Cina (masih diperdebatkan) dan pengeluaran wain terawal di dunia telah ditemui di tapak Jiahu. Jiahu merupakan peringkat terawal kebudayaan Peiligang di kaunti Xinzheng, Henan, dan hanya 5% telah diekskavasi sehingga tahun 2006. Dengan pertanian datangnya banyak penduduk, dengan keupayaan menyimpan dan mengagih-agihkan tanaman mendukung para tukang dan pentadbir. Pada lewat zaman Neolitik, lembah Sungai Kuning mula memperkukuh kedudukannnya sebagai suatu pusat kebudayaan, dengan desa-desa pertama ditubuhkan. Desa-desa yang paling penting dari segi arkeologi ialah desa-desa yang ditemui di Banpo, Xi'an.

Prasejarah

Sejarah awal China dirumitkan oleh ketiadaan bahasa tuliasan pada zaman ini, serta dokumen-dokumen dari zaman-zaman kemudian yang cuba memerihalkan peristiwa-peristiwa yang berlaku berabad-abad dahulu. Dari sesetengah segi, masalah ini terdiri daripada penyelidikan-penyelidikan fikiran dan perasaan diri sendiri oleh orang-orang Cina yang mengaburkan perbezaan antara fakta dan fiksyen tentang sejarah awal mereka. Menjelang tahun 7000 SM, orang-orang Cina telah menanam sekoi yang menimbulkan kebudayaan Jiahu. Kebudayaan Yangshao kemudian digantikan dengan kebudayaan Longshan pada sekitar 2500 SM. Tapak-tapak arkeologi seperti di Sanxingdui dan Erlitoutamadun Zaman Gangsa di China. Pisau gangsa terawal yang wujud sejak 3000 SM ditemui di Majiayao yang terletak di provinsi Gansu dan Qinhai. membuktikan sebuah

Tiga Tokoh Mulia dan Lima Maharaja

Catatan Ahli Sejarah Agung, karya menyeluruh tentang sejarah China terawal, ditulis oleh Sima Qian, ahli sejarah Cina, pada abad ke-2 SM, manakala Catatan Tahunan Buluh2800 SM dengan pemerihalannya tentang zaman Tiga Tokoh Mulia dan Lima Maharaja. Pemerintah-pemerintah ini adalah raja-raja tokoh bijaksana separa mitos serta contoh-contoh kesusilaan. Tradisi menganggap Maharaja Kuning, salah satu daripada pemerintah-pemerintah tersebut, sebagai leluhur bangsa Han. mengesani sejarah Cina sejak dari sekitar
Sima Qian mengatakan bahawa sistem kerajaan pewarisan telah diasaskan semasa Dinasti Xia, dan model ini kemudian dikekalkan oleh Dinasti Shang dan Dinasti Zhou. Adalah semasa zaman Tiga Dinasti (pinyin: sāndài) ini ketika China sejarah termuncul.